Pemerintahan
Hasil Uji Laboratorium Darah Sapi di Gedangsari Positif Antraks






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)— Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul menyebut hasil uji laboratorium sampel darah sapi mati di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari positif antraks. Dengan hasil demikian, dinas melakukan beberapa hal, salah satunya adalah dengan mengisolasi ternak di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, pihaknya telah menerima hasil uji laboratorium pada Senin )11/03/2024) sore kemarin. Dari sampel darah dan sampel tanah yang dilakukan pengujian, sampel darah menunjukkan positif antraks. Pembatasan aktivitas keluar masuknya ternak pun dilakukan oleh pemerintah sebagai langkah langkah antisipasi penyebaran penyakit tersebut.
“Hasilnya sudah keluar, sampel darah sapi yang kami ambil positif antraks,” kata Wibawanti Wulandari.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain pengetatan lalu lintas ternak pihaknya juga melakukan isolasi di kandan ternak milik warga Padukuhan Kayoman. Ada 89 sapi dan 175 ekor kambing yang kemudian diberikan antibiotic oleh petugas kesehatan hewan. Selain itu, komunikasi dan edukasi berkaitan dengan pengendalian dan pemberantasan antraks juga diberikan.
Ia juga meminta agar warga segera melaporkan ketika ditemukan kecurigaan terhadap hewan yang terkena penyakit ke pihaknya. Seperti ketika adanya hewan ternak yang sakit hingga mati mendadak. Sejauh ini penanganan yang pihaknya lakukan baru sebatas pengetatan lalu lintas hewan ternak saja.







Selain dari DPKH, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul juga turun untuk melakukan penanganan di lokasi tersebut. Penelusuran dan pengambilan sampel darah terhadap sejumlah warga di Padukuhan Kayoman dilakukan oleh petugas. Sebab beberapa waktu lalu ada beberapa warga yang bersinggungan dengan ternak-ternak yang mati.
Bahkan ada puluhan orang yang sempat mengkonsumsi kambing yang dibawa dari Sleman. Satu orang pun saat ini masih dirawat di rumah sakit guna mendapatkan penanganan intensif karena yang bersangkutan dinyatakan suspek antraks dan 17 orang juga diduga terinfeksi penyakit ini.
Selain dari jajaran DPKH dan Dinas Kesehatan, tim Gegana Polda DIY pun juga turut andil dalam penanganan dan pencegahan. Minggu kemarin, tim melakukan sterilisasi di Padukuhan Kayoman.
Sementara Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengingatkan kepada masyarakat jika ada hewan ternak mati untuk tidak dikonsumsi atau sering disebut brandu. Ia berpesan agar ternak yang mati mendadak segera dilaporkan ke Puskeswan setempat dan dilakukan penguburan sesuai dengan protap atau SOP yang berlaku.
“Lebih baik dikuburkan dibandingkan dikonsumsi,” ucap Sunaryanta.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah