Sosial
Hindari Bayar Retribusi, Sejumlah Wisatawan Nekat Terobos Cegatan Petugas TPR






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejak hari kedua lebaran, obyek-obyek wisata di Gunungkidul mulai diserbu wisatawan. Tak heran apabila kemudian terjadi antrian kendaraan di sejumlah pos-pos tempat penarikan retribusi (TPR). Namun uniknya, ada saja ulah sejumlah wisatawan dalam menghadapi pungutan retribusi tersebut. Terpantau sejumlah pengunjung yang nekat menerobos pos retribusi. Berbagai alasan terkadang dilontarkan kepada petugas untuk menghindari pungutan retribusi.
Pantauan di lapangan tepatnya di Pos retribusi JJLS Pantai Baron, beberapa kali nampak pengguna sepeda motor yang meloloskan diri dari petugas. Artinya, mereka bisa memasuki kawasan wisata tanpa membayar retribusi.
Koordinator lapangan dari Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supartono mengakui adanya beberapa wisatawan yang tidak mau membayar retribusi. Beberapa alasan, hingga tindakan nekat menerobos pun kerap kali dijumpai.
“Ada yang memang orang lokal sini jadi tidak bayar, tapi juga ada yang mengaku tidak ke pantai tapi tujuannya Tepus atau Pacitan seperti itu. Ada juga yang nekat menerobos karena tidak mau bayar,” terang Supartono, Kamis (06/06/2019).
Ia menjelaskan, hal semacam ini hampir terjadi setiap musim libur panjang. Acap kali para wisatawan memanfaatkan kondisi TPR yang padat dan antrian panjang untuk menghindari pungutan. Namun kali ini pihaknya berupaya mengantisipasi adanya hal semacam itu dengan menambah jumlah personil yang ada di lapangan.







“Meski prosentasennya sangat kecil tetapi selalu ada. Kita upayakan dengan menambah personil di lapangan untuk melayani wisatawan mendapatkan tiket masuk,” ucap dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinpar Gunungkidul, Harry Sukomo mengatakan sesuai ketentuan yang ada pengunjung wajib masuk pos retribusi untuk mendapatkan tiket masuk. Menurutnya hanya balita saja yang dibebaskan dari pungutan retribusi kawasan wisata.
“Ketentuannya seperti itu memang harus membayar, kecuali untuk anak balita tidak wajib,” imbuh Harry.
Ia menjelaskan, jika wisatawan tidak mendapatkan tiket, maka juga tidak bisa mengklaim asuransi jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan di kawasan wisata. Selain itu, menurutnya dengan wisatawan ikut membayar retribusi maka ikut menyumbang pendapatan daerah.
“Kalau bayar retribusi kan berarti dia diproteksi dengan asurasi jika terjadi kecelakaan atau hal lain di kawasan wisata. Tetapi jika tidak maka akan kesulitan,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks