Connect with us

Sosial

Ikut Cegah Stunting, DPP Genjot Program Rumah Pangan Lestari dan Beras Nutrisi Tinggi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Stunting menjadi salah satu permasalahan yang tengah menjadi fokus penuntasan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Pasalnya, kasus kekurangan gizi ini masih terhitung sangat tinggi. Stunting sendiri harus ditangani secara khusus lantaran tak hanya berdampak secara kesehatan saja, namun juga memiliki dampak sosial. Stunting cukup identik dengan kualitas sumber daya manusia yang rendah yang tentunya memicu kemiskinan.

Penanganan terhadap stunting di Gunungkidul sendiri tak hanya dilakukan Dinas Kesehatan saja. Melainkan juga Dinas Pertanian dan Pangan pun juga turut andil guna menekan kasus stunting di Gunungkidul. Salah satu yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan yakni dengan menggalakkan pemanfaatan pekarangan dengan konsep kawasan rumah pangan lestari yang menyasar pada desa-desa yang tinggi temuan kasus stunting.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan PAngan Gunungkidul, Fajar Ridwan mengungkapkan, dari jajarannya sejak beberapa tahun silam mulai mengambil langkah dalam pemanfaatan pekarangan untuk sejumlah kebutuhan pangan masyarakat. Dengan pemanfaatan pekarangan ini, tentunya selain lebih hemat, bahan makanan yang dikonsumsi tentunya juga lebih terjamin secara kesehatan maupun pemenuhan gizi. Pada tahun 2019 ini, dinas melakukan pembinaan terhadap 25 desa yang banyak ditemukan kasus stunting.

Berita Lainnya  Polisi Minta Masyarakat Waspadai Ajaran Radikalisme Melalui Media Sosial

“Dari hasil evaluasi yang dilakukan, memang sudah ada perubahan baik pola makan dan pola hidup lainnya dari masyarakat yang telah memanfaatkan pekarangannya,” beber Fajar, Jumat (20/12/2019) kemarin.

Untuk tahun 2020 mendatang, DPP Gunungkidul hanya akan melakukan pembinaan kepada 10 desa. Penurunan desa binaan ini terpaksa dilakukan lantaran adanya pemotongan anggaran untuk pos ini.

“Fokus kami memang di desa-desa yang ditemukan kasus stunting. Ini kan menjadi sebuah isu nasional yang perlu dilakukan penanganan serius, selain lintas OPD masyarakat pun juga harus paham,” ujar Fajar Ridwan.

Adapun bedasarkan data yang ada, kasus stunting di Gunungkidul memang masih tinggi. Upaya penuh terus dilakukan oleh dinas-dinas dalam penanganannya.

Berita Lainnya  Banting Stir Para Anggota Pokdarwis Saat Sektor Pariwisata Lumpuh

“Kalau sudah jalan kan bisa dikembangkan untuk sektor lain. Ketahanan pangan sangatlah diutamakan, juga mengenai apa yang dikonsumsi oleh masyarakat patut diketahui,” imbuhnya.

Dari pemerintah sendiri akan mengenalkan varietas Inpari IR Nutri Zinc untuk mencegah stunting khususnya pada ibu hamil. Tidak menutup kemungkinan pula termasuk Gunungkidul juga akan mengembangkan varietas tersebut. Varitas ini diklaim memiliki Zn mencapai 29,54 part per milion (ppm). Sehingga apabila pada ibu hamil mengkonsumsi beras varietas tersebut dapat mengurangi risiko stunting pada anak nantinya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman dan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), Gunungkidul, Raharjo Yuwono menambahkan, informasi yang diterima pihaknya, benih Inpari IR Nutri Zinc akan segera dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) masing-masing daerah, termasuk nantinya di Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) DIY. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada informasi terkait pendistribusian ke wilayah kabupaten.

Berita Lainnya  Desersi dan Lakukan Tindak Pelanggaran Berat, Satu Anggota Polres Gunungkidul Resmi Dipecat

“Varietas padi yang ada di BPTP DIY saat ini ialah Inpari 30, Inpari 33, dan Inpari 43 GSR. Untuk varitas baru itu masih belum ada informasi lanjutan karena baru diperkenalkan di Balai Besar Penelitian Padi di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Untuk di wilayah DIY sendiri belum mengembangkan,” imbuhnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler