Politik
Imbau Tak Mudah Terprovokasi, KNPI Ajak Pemuda Melek Politik Sambut Pilkada 2020






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Gunungkidul terus mengingatkan dan mengajak masyarakat terutama para kaum muda untuk ikut menjaga persatuan dan kesatuan pelaksanaan pilkada 2020. Seluruh elemen pemuda dan masyarakat dihimbau untuk tidak mudah terprovokasi atas munculnya beberapa perpecahan yang mengatasnamakan politik identitas.
Ketua KNPI Gunungkidul, Heri Santosa menjelaskan bahwa adanya beberapa berita nasional yang muncul di media sosial tentang upaya-upaya perpecahan membuat mereka menekankan sikap komitmen menjaga persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan pilkada 2020 yang damai, aman, dan sejuk.
“Tapi saya berharap agak tidak ada isu perpecahan di kabupaten Gunungkidul ini” ujar Heri (03/12/2020).
Berbagai bentuk kegiatan diskusi, sosialisasi, Webinar sudah dilakukan untuk memberikan literasi politik kepada kaum muda agar tidak bersikap apatis dalam menyikapi pilkada. Juga untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat dengan mengingatkan akan perjuangan warga negara pada masa dulu memperjuangkan demokrasi.
“Kami lihat kesadaran masyarakat menurun, jadi kami ajak berpartisipasi untuk menjaga persatuan dan kesatuan” ungkapnya.







Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendata bahwa terdapat dua puluh ribu lebih data pemilih baru berusia 17 hingga 18 tahun. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi KNPI untuk merangkul kalangan tersebut. Dikhawatirkan mereka akan dijadikan sebagai alat politik identitas.
“Kami menghimbau untuk silahkan kalian memilih siapapun itu, tapi jangan terkotak-kotak dalam kepentingan” tuturnya.
“KNPI tidak akan terpengaruh dan tidak akan mempengaruhi” lanjut Heri.
Lembaga yang beranggotakan 26 Organisasi Kemayarakatan Pemuda (OKP) ini terdiri dari seluruh golongan. Mengusung jargon ‘Muda Bicara Mengawal Pilkada’ KNPI berharap agar penyelenggaraan pilkada bejalan lancar, karena suksesnya pilkada merupakan bentuk suksesnya demokrasi di negara ini.
Di samping itu pilkada serentak yang akan dilaksanakan 9 Desember mendatang berada di masa pandemi merupakan tantangan terbesar terutama bagi pemerintah daerah, ia berharap semoga tidak akan ada klaster baru.