Politik
Immawan Pamer Kemajuan Pesat Sektor Pariwisata, Kenaikan PAD Capai 800%






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dunia pariwisata masih akan menjadi fokus dari Calon Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi jika nantinya terpilih untuk menahkodai Gunungkidul. Meski mengalami kenaikan hingga hampir mencapai lebih dari 800% dalam satu dekade terakhir, namun sektor ini disebut masih bisa dimaksimalkan. Berkembangnya pariwisata ini nantinya diharapkan menjadi salah satu komponen utama kemajuan daerah. Sebuah hal yang cukup mungkin mengingat potensi wisata di Gunugkidul sangat banyak dan memiliki karakteristik serta keunikan yang berbeda.
Selama ini pemerintah telah berupaya bersama warga untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan pariwisata mulai dapat dirasakan untuk memperbaiki kesejahteraan penduduk Gunungkidul. Menurutnya masih ada sejumlah hal yang perlu dikuatkan dan ditingkatkan agar dapat berdampak signifikan sehingga pariwisata dapat dirasakan menjadi ladang penghidupan baru bagi warga Bumi Handayani, tak hanya yang terdampak obyek wisata saja.
Ditemui saat berkampanye di Kalurahan Selang, Kapanewon Wonosari, Immawan Wahyudi menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah mulai berhasil membangun pariwisata di Gunungkidul. Pembangunan masif baik dalam hal fisik maupun promosi mampu meningkatkan secara signifikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pariwisata Gunungkidul hingga hampir mencapai 8 kali lipat.
Dituturkannya, pada tahun 2011, PAD pariwisata Gunungkidul baru mencapai 3 miliar. Jumlah ini setiap tahun terus meningkat hingga kemudian pada tahun 2019 silam, PAD pariwisata telah menyentuh angka lebih dari 25 miliar.
“Insya Allah ini akan bisa terus meningkat karena pemerintah terus melakukan pembangunan fisik di kawasan-kawasan wisata,” papar Immawan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Gunungkidul, Jumat (29/10/2020) malam.







Melaju pesatnya PAD pariwisata Gunungkidul ini disebutnya sangat berdampak pada roda perekonomian masyarakat melalui perputaran uang pariwisata yang terjadi. Berdasarkan survei yang dilaksanakan beberapa waktu silam, 1 orang wisatawan yang datang ke Gunungkidul menghabiskan uang sebesar 150 ribu rupiah saat berwisata. Sehingga jika dikurangi 10.000 yang merupakan biaya retribusi, maka kemudian perputaran uang yang terjadi mencapai 14 kali lipat dari jumlah PAD pariwisata Gunungkidul.
“Akan ada peningkatan-peningkatan tertentu agar perputaran uang yang terjadi tidak hanya 150 ribu per wisatawan. Tapi perlu diingat, wisatawan jangan sampau diperas dengan harga yang dipatok oleh pelaku wisata dengan jumlah berlebihan karena ini justru akan mencoreng citra pariwisata Gunungkidul,” ucap Immawan Wahyudi.
Geliat pariwisata seharusnya tidak hanya dirasakan oleh mereka yang mempunyai potensi di wilayahnya. Ia juga menggagas agar daerah yang tidak punya destinasi wisata juga ikut merasakan dampaknya. Berkaitan dengan hal ini, ia berharap masyarakat lebih kreatif dan nantinya pemerintah dapat membantu pengembangan atau pendampingannya.
“Masyarakat harus pandai membaca peluang dan situasi. Misalnya dengan memanfaatkan rest area, membuat travel agen, UMKM yang bergerak di bidang cinderamata dan oleh-oleh. Dengan begitu semua dapat merasakan dampak pariwisata,” terangnya.
Selain itu, penguatan mutu dan kualitas sumber daya manusia juga harus ada. Hal ini tentu disesuaikan dengan perkembangan pariwisata, standar-standar pelayanan lokal, nasional dan internasional juga harus diperhatikan. Mengingat wisatawan yang berkunjung tidak hanya dari lokal melainkan wisatawan asing pun juga mulai ada yang masuk Gunungkidul.
“Pendidikan diarahkan sejak awal. Saya sangat mengapresiasi adanya SMK kejuruan kepariwisataan, tata boga dan perhotelan di sini. Jadi nantinya secara sumber daya manusia kita sudah siap,” tambahnya.
Masyarakat menurut Wakil Bupati Gunungkidul 2 periode tersebut jangan hanya menjadi penonton saja tapi ikut terlibat di dalamnya. Ia sedikit berpesan, pemilik modal besar harusnya didukung karena mereka juga menciptakan lapangan pekerjaan serta ikut membangun daerah.
Ada kerjasama mulitlateral yang nantinya terjadi. Tenaga kerja lokal harus diutamakan, pemodal juga ada kesepakatan tentunya dengan menjaga lingkungan kenyamanan dan tidak merusak sumber alam yang dimiliki daerah. Kerjasama investor dan pemerintah tentu telah dipikirkan matang-matang dan tidak hanya menguntungkan satu pihak saja. Immawan menegaskan, nantinya ia akan mendesak para investor yang masuk ke Gunungkidul untuk memakai tenaga lokal sebagai pekerja usaha mereka yang beroperasi di Gunungkidul.
“Jangan sampai ada perpecahan yang terjadi, kita harus jaga guyub rukun seperti leluhur kita terdahulu,” ujar Calon Bupati nomor urut 2 yang berpasangan dengan Martanty Soenar Dewi.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib