fbpx
Connect with us

Sosial

Jakarta Kembali Terapkan Lockdown, Pemkab Gunungkidul Waspadai Membanjirnya Pemudik

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan skema pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total terhitung mulai tanggal 14 September 2020 mendatang. Kebijakan ini dilakukan pasca lonjakan kasus yang terjadi di ibu kota ini sejak beberapa waktu terakhir. Penerapan PSBB DKI Jakarta ini diperkirakan akan cukup berdampak pada daerah-daerah lainnya dan membutuhkan perhatian khusus. Salah satunya adalah kemungkinan terjadinya lonjakan pemudik seperti yang terjadi saat PSBB periode sebelumnya. Di Gunungkidul sendiri, pasca pernyataan resmi dari Gubernur Anies Baswedan berkaitan dengan rencana penerapan PSBB, saat ini masih belum nampak adanya tanda-tanda lonjakan pemudik yang datang ke Gunungkidul.

Kepala Terminal Dhaksinarga Selang, Kapanewon Wonosari, Edi Susanto mengatakan, hingga saat ini, terpantau belum nampak adanya tanda-tanda lonjakan penumpang dan armada yang masuk ke terminal. Namun demikian, pihaknya tentu masih terus melakukan pemantauan mengingat esok merupakan weekend. Namun begitu berdasarkan pengalaman sebelumnya, menurutnya dimungkinkan akan mengalami penurunan jumlah penumpang maupun armada yang masuk.

Berita Lainnya  Anggaran Dropping Air BPBD Gunungkidul Diperkirakan Habis Bulan Oktober

“Kita sudah ada komunikasi dengan PO terbesar, tapi juga belum nampak adanya lonjakan penumpang ataupun potensi penurunannya,” kata Edi Susanto, Jumat (11/09/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, penerapan dan pengawasan protokol kesehatan terus dilakukan oleh tim baik dari terminal maupun dari Dinas Perhubungan. Sejauh ini, para penumpang armada sudah mulai paham mengenai penerapan protokol kesehatan.

“Kalau untuk protokol kesehatan tentu selalu kami ingatkan. Sejauh ini, untuk armada dan penumpang stabil,” tambahnya.

“Awal covid 19 itu memang ada lonjakan, kemudian berangsur turun bahkan sepi sampai rata-rata satu PO hanya 1 armada yang masuk. Kemudian sekarang ini sudah mulai stabil 1 PO bisa 9 sampai 10 armada masuk dengan jumlah penumpang kurang dari 50 persen kapasitas,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Gunungkidul, Kelik Yuniantoro menyatakan, adanya penerapan PSBB di DKI Jakarta nantinya akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Nantinya respon cepat akan dilakukan oleh pemerintah jika terpantau ada perkembangan yang signifikan. Disinggung mengenai antisipasi banyaknya pemudik yang nantinya masuk ke Gunungkidul akan segera dilakukan koordinasi perlu tidaknya penjagaan pintu masuk dan langkah lainnya.

Berita Lainnya  Dana Desa 2021 untuk Gunungkidul Tembus Rp 144 Miliar

“Nanti dikoordinasikan perlu atau tidaknya disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah,” ucap Kelik.

Terpisah, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi menambahkan, saat ini peta kondisi Gunungkidul, masih ada 4 Kapanewon yang masih berstatus zona merah. Dengan persebaran dan jumlah pasien covid ini, menurutnya masih belum diberlakukan pengekekangan berlebihan kepada masyarakat. Bahkan jika dimungkinkan, perlu dikaji untuk membuka peluang kerja ekonomi.

“Untuk pengawasan pemudik dan lainnya itu menjadi ranah lingkungan (dusun dan kalurahah). Semua wajib menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler