Pemerintahan
Tak Hanya Anjing, Ratusan Hewan Peliharaan di Gunungkidul Disuntik Vaksin Rabies
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul kembali melakukan vaksin bagi hewan yang berpotensi membawa virus rabies. Tahun 2020 ini, Dinas menargetkan 650 hewan yang sering berinteraksi dengan manusia untuk mendapatkan vaksin jenis ini.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet, Dinas Pertanian Gunungkidul, drh Retno Widiayastuti mengungkapkan, mulai beberapa hari lalu petugas di Dinas Pertanian dan 11 Puskeswan mulai menyasar sejumlah wilayah yang memiliki populasi hewan seperti kucing, anjing dan kera mulai dilakukan vaksinasi.
Adapun jumlah vaksin gratis yang disediakan oleh pemerintah yakni 650 dosis. Dari jumlah tersebut 100 diantaranya merupakan bantuan dari APBN dan 550 pengadaan dari APBD Gunungkidul. Pemberian vaksin rabies ini rutin diselenggarakan oleh dinas, terlebih menyasar pada hewan yang sering berinteraksi dengan manusia dan tidak pernah mendapatkan vaksin.
“Sudah mulai dengan menggandeng teman-teman 11 puskeswan,”kata Retno Widiastuti saat dikonfirmasi.
Pemberian vaksin sendiri dimaksudkan mengantisipasi penyebaran virus rabies yang ditularkan hewan ke manusia. Sebab masyarakat di sini banyak memelihara hewan jenis kucing, anjing, dan kera namun tidak pernah divaksin padahal virus rabies sangat berbahaya.
“Diutamakan yang ada interaksi dengan orang dulu, nanti jika dosisi mencukupi dan bisa dikondisikan baru kita sasar hewan liar,”ungkapnya.
Berdasarkan pemetaan jumlah populasi hewan-hewan ini cukup banyak seperti di Playen, Karangmojo, Wonosari dan daerah perbatasan atau pesisir lainnya. Untuk populasi sendiri selama ini cukup banyak, dari dinas masih melakukan update.
Selain melakukan vaksinasi pada anjing, kucing, dan kera untuk mengantisipasi rabies, pemerintah juga kembali melakukan pemberian vaksin dan vitamin bagi ternak sapi, kambing, serta domba di wilayah endemik anthrax. Sebagaimana diketahui di tahun 2019 dan awal 2020 lalu di dua Kapanewon yakni Karangmojo dan Ponjong ditemukan penyakit antraks.
Pemberian vaksin maupun penanganan terus berlanjut selama beberapa waktu. Untuk pemberian vaksin sendiri dilakukan berulang selama 10 tahun, dengan durasi 2 kali dalam satu tahunnya.
“Untuk pemberian vaksin bagi ternak di daerah yang terpapar antraks masih terus berlanjut. Paling tidak sampai 10 tahun,” kata Bambang Wisnu Broto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan.
Tahun 2020 ini vaksinasi antraks dilakukan di dua wilayah ring vaksinasi. Meliputi wilayah 4 kapanewonan, 5 kalurahan yang terdiri dari 58 padukuhan dengan populasi kambing 7056 ekor dan sapi 2867 ekor yang dimulai dari 18 Agustus sampai 16 September mendatang. Ratusan petugas kesehatan hewan diterjunkan dalam vaksinasi ini.
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Politik5 hari yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik7 hari yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Politik1 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Peristiwa5 hari yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
event2 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
film4 minggu yang lalu
Adaptasi Kisah Nyata, Pemain Rumah Dinas Bapak Sapa Penonton di Jogja
-
Sosial3 minggu yang lalu
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme
-
event2 minggu yang lalu
SD Muhammadyah 1 Ngaglik Gelar Workshop Pelatihan Olimpiade Sains Nasional
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Anggota DPRD Gunungkidul Resmi Dilantik, Suara PKB Naik Signifikan
-
Sosial1 minggu yang lalu
Dorongan Produk Makanan Ringan Rakyat Gunungkidul Bisa Jadi Komoditi Oleh-oleh Pariwisata
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
Ada 84 PTS Terancam Gulung Tikar, BAN PT : Jogja Aman