fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Januari Mulai Panen, Pemerintah Klaim Musim Tanam Pertama Bebas Hama

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Musim tanam pertama di tahun 2020 ini nampaknya akan menjadi berkah bagi para petani. Selain tersedianya curah hujan yang tidak berlebih, pada masa tanam kali ini lahan pertanian di Gunungkidul dipastikan bebas dari hama. Sehingga para petani diperkirakan akan meraup keuntungan yang cukup lumayan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono menyebut bahwa pada musim tanam pertama ini para petani di Gunungkidul memiliki asa lebih terhadap dunia pertanian. Pasalnya, curah hujan saat ini masih tergolong aman, tidak seperti beberapa tahun sebelumnya, dimana hujan berlebih membuat lahan pertanian rusak.

“Tahun ini di era pandemi covid-19, para petani masih memiliki harapan lebih terhadap hasil pertanian mereka,” kata Raharjo, Senin (14/12/2020).

Ia menambahkan, para petani juga telah banyak belajar tentang pengendalian hama. Dimana setiap tahunya, petani telah mampu mengendalikan hama sehingga tidak menyebabkan kegagalan dalam panen.

“Pengendalian hama telah dilakukan, misalnya dengan menaburi abu pada daun jagung, sehingga tidak ada ulat grayak yang menyerang,” ucap dia.

Jika situasi ini terus terjaga, pihaknya memprediksi para petani akan mulai panen pada bulan Januari 2021. Dimana panen diperkirakan akan dimulai di sektor selatan yang memulai masa tanam lebih awal dibanding dengan wilayah lainnya.

Berita Lainnya  Minat Wisatawan Gunakan e-Tiketing Rendah, Dinas Akan Gencarkan Sosialisasi

“Tanaman padi gogo umur 105 hari sampai 110 hari, kalau dari bulan Oktober mungkin pertengahan Januari sudah ada yang akan panen, sedang jagung 90 hari kemungkinan awal Januari sudah ada yang panen. Panen mulai zona selatan yakni Tanjungsari, Girisubo, Tepus, Rongkop dan lainnya,” ucap dia.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk luas tanam padi pada tahun ini berkisar antara 47.353 hektar, sedangkan untuk luas tanam jagung 47.923 hektar. Selain itu, tanaman lain seperti cabe saat ini juga telah diminati dilihat dengan adanya jumlah belasan hektar lahan yang ditanami.

“Cabai rawit ada 9 hektar, cabai besar ada 10 hektar,” ucap dia.

Ia menjelaskan bahwa menunggu masa panen ini, diperkirakan tidak akan ada hama yang menyerang. Pihaknya juga belum menerima adanya laporan serangan berat berupa hama uret di daerah yang biasa endemis.

Berita Lainnya  Musim Penghujan, Waspadai Mewabahnya Dua Penyakit Ini

“Kita sarankan besuknya tanam jagung saja, serangan uret spot-spot di zone selatan intensitas ringan sudah terkendali, sedang yang harus dieradikasi. Serangan uret intensitas ringan 55 hektar sudah dikendalikan kimia 45 hektar. DPP juga sudah membantu pestisida jenis Furadan ke Poktan yang mengajukan bantuan untuk uret,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler