Pemerintahan
Januari Mulai Panen, Pemerintah Klaim Musim Tanam Pertama Bebas Hama






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Musim tanam pertama di tahun 2020 ini nampaknya akan menjadi berkah bagi para petani. Selain tersedianya curah hujan yang tidak berlebih, pada masa tanam kali ini lahan pertanian di Gunungkidul dipastikan bebas dari hama. Sehingga para petani diperkirakan akan meraup keuntungan yang cukup lumayan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono menyebut bahwa pada musim tanam pertama ini para petani di Gunungkidul memiliki asa lebih terhadap dunia pertanian. Pasalnya, curah hujan saat ini masih tergolong aman, tidak seperti beberapa tahun sebelumnya, dimana hujan berlebih membuat lahan pertanian rusak.
“Tahun ini di era pandemi covid-19, para petani masih memiliki harapan lebih terhadap hasil pertanian mereka,” kata Raharjo, Senin (14/12/2020).
Ia menambahkan, para petani juga telah banyak belajar tentang pengendalian hama. Dimana setiap tahunya, petani telah mampu mengendalikan hama sehingga tidak menyebabkan kegagalan dalam panen.
“Pengendalian hama telah dilakukan, misalnya dengan menaburi abu pada daun jagung, sehingga tidak ada ulat grayak yang menyerang,” ucap dia.







Jika situasi ini terus terjaga, pihaknya memprediksi para petani akan mulai panen pada bulan Januari 2021. Dimana panen diperkirakan akan dimulai di sektor selatan yang memulai masa tanam lebih awal dibanding dengan wilayah lainnya.
“Tanaman padi gogo umur 105 hari sampai 110 hari, kalau dari bulan Oktober mungkin pertengahan Januari sudah ada yang akan panen, sedang jagung 90 hari kemungkinan awal Januari sudah ada yang panen. Panen mulai zona selatan yakni Tanjungsari, Girisubo, Tepus, Rongkop dan lainnya,” ucap dia.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk luas tanam padi pada tahun ini berkisar antara 47.353 hektar, sedangkan untuk luas tanam jagung 47.923 hektar. Selain itu, tanaman lain seperti cabe saat ini juga telah diminati dilihat dengan adanya jumlah belasan hektar lahan yang ditanami.
“Cabai rawit ada 9 hektar, cabai besar ada 10 hektar,” ucap dia.
Ia menjelaskan bahwa menunggu masa panen ini, diperkirakan tidak akan ada hama yang menyerang. Pihaknya juga belum menerima adanya laporan serangan berat berupa hama uret di daerah yang biasa endemis.
“Kita sarankan besuknya tanam jagung saja, serangan uret spot-spot di zone selatan intensitas ringan sudah terkendali, sedang yang harus dieradikasi. Serangan uret intensitas ringan 55 hektar sudah dikendalikan kimia 45 hektar. DPP juga sudah membantu pestisida jenis Furadan ke Poktan yang mengajukan bantuan untuk uret,” pungkas dia.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib