fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Jumlah Tangkapan Ikan Di Bawah Target Nasional, DKP Sebut Penggunaan Perahu Jungkung Tak Efektif

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul menyebut penggunaan perahu jungkung sudah tidak efektif digunakan melaut di perairan Gunungkidul. Hal tersebut ditunjukan dengan minimnya tangkapan ikan yang masih berada di bawah angka nasional.

Kepala Bidang Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Handoko mengatakan, di sepanjang perairan Pantai Gesing hingga Sadeng terdapat 303 perahu jungkung dengan jumlah nelayan sebanyak 1.178 orang. Kendati jumlahnya cukup banyak, namun selama ini nelayan kesulitan dalam membantu pemerintah mencapai target yang ditentukan.

“Jika hanya mengandalkan perahu jungkung, tangkapan ikan di Bumi Handayani masih cukup jauh dari target nasional 4.961 ton per tahun pada tahun ini. Hingga triwulan ketiga ini total tangkapan ikan di laut selatan yakni 1.080.463 kilogram,” kata Handoko, Senin (14/12/2020).

Handoko menambahkan, kelemahan untuk perahu jungkung sendiri yakni hanya bisa berlayar 4 sampai 6 mil dari pantai. Dimana di lokasi tersebut jumlah ikan sudah tergolong minim jika dibanding dengan jumlah para nelayan.

Berita Lainnya  Marak Insiden Warga Dengan Gerombolan Remaja Bermotor, Polisi Gencarkan Patroli di JJLS

“Di lokasi perairan tersebut sudah over fishing atau potensi ikan lebih sedikit dari pada yang menangkap,” jelas dia.

Dengan kondisi yang ada saat ini, nelayan dengan perahu jungkung memilih untuk berlayar lebih jauh dari zona aman. Tentu hak itu pun berbanding lurus dengan risiko yang dihadapi oleh para nelayan itu sendiri.

“Padahal resikonya cukup besar, meskipun target tangkapan masih kurang, kami optimis bisa tercapai dibantu hasil tangkapan kapal sekoci, karena akhir tahun seperti sekarang masa panen ikan,” jelas dia.

Ia menjelaskan, di Pantai Sadeng terdapat 50 unit kapal sekoci yang mampu membantu target nasional tersebut. Pihaknya mencatat, per triwulan kapal besar itu bisa menghasilkan 679 ton hasil tangkapan ikan.

Berita Lainnya  RS Rujukan Covid-19 Nyaris Penuh, Dinas Siapkan RS Swasta

Ia menambahkan, ikan yang berhasil ditangkap lantas dilelang melalui Tempat Pelelangan Ikan. Para pedagang yang ikut melelang ikan memiliki kewajiban membayar 2,5% dari total harga ikan.

“Bea tersebut masuk ke Pendapatan Asli Gunungkidul, hingga pertengahan Desember ini sudah melebihi target 30%,” papar Handoko.

Ia menjelaskan di tahun 2020 ini, DKP ditarget Rp 600 juta, namun sudah tercapai Rp 654  juta. Berbicara potensi laut selatan, ikan layur dan juga ikan cakalang masih menjadi tangkapan paling banyak, hanya saja untuk hasil rumput laut, hasil krendet juga hasil pancingan tidak bisa terdata mereka tidak menimbangkan di TPI.

Sementara itu, Seksi Pengendalian dan Penangkapan Karim Akhmadi, mengatakan, tangkapan lobster hingga triwulan ketiga ini mencapai 9.318 kilogram. Lobster menjadi salah satu potensi terbaik pesisir selatan.

Berita Lainnya  Program Pengentasan Kemiskinan Diklaim Sukses, Warga Miskin di Gunungkidul Tinggal 17,12 %

“Jumlahnya memang tidak seberapa jika dibandingkan hasil tangkapan lainnya, namun harganya yang cukup mahal membuat kesejahteraan nelayan meningkat,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler