fbpx
Connect with us

Sosial

Jelang Idul Adha, Ribuan Sapi Gunungkidul Telah Dikirim ke Luar Daerah

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Perayaan hari raya Idul Adha merupakan ajang panen raya bagi para peternak. Pada momen ini, hewan ternak khususnya sapi dan kambing laku keras di pasaran. Gunungkidul yang menjadi sentra pengembangan hewan ternak, bersiap untuk menyuplai puluhan ribu hewan ternak baik untuk memenuhi kebutuhan di tingkat lokal maupun luar daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, jumlah ternak sapi di Gunungkidul berjumlah 150.000 hewan. Jumlah ini merupakan jumlah total baik sapi berusia muda maupun siap sembelih.

Diakui Bambang, dengan jumlah ternak yang melimpah ini, Gunungkidul memang seringkali menjadi tujuan bagi para pedagang dari luar daerah untuk mencari hewan ternak.

Berita Lainnya  Refleksi Tahun Kedua Hari Buruh di Masa Pandemi, Pemenuhan Hak Buruh yang Tersendat Hingga Bayang-bayang PHK

"Kita terus melakukan pengawasan, karena tidak memiliki pos pantau, untuk pemantauan kami melakukannya di pasar. Allhamdulilah sampai saat ini belum ditemukan panyakit yang berbahaya," kata Bambang, Rabu (08/08/2018) siang.

Adapun harga sapi berukuran sedang yang siap kurban saat ini sudah menyentuh angka Rp19 juta hingga Rp21 juta. Kisaran harga tersebut nantinya akan sangat bergantung pada ukuran dari sapi tersebut.

“Sudah ada ribuan hewan ternak Gunungkidul yang dibawa ke luar daerah,” beber Bambang.

Untuk memaksimalkan sektor peternakan, pihaknya mendorong petani untuk melaksanakan program hijauan pakan ternak. Di Gunungkidul sendiri ada dua jenis hijauan pakan ternak yang saat ini banyak dikembangkan yakni rumput gajah dan rumput Odot.

Berita Lainnya  Digelontor Anggaran Pembangunan, Dua Puskesmas Ini Akan Jadi Embrio Rumah Sakit Baru di Gunungkidul

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko mengatakan, di DIY ada 80.000 sapi yang siap sembelih pada perayaan Idul Adha 2018 ini. Menurut Sasongko, dari jumlah ini, sebagian besar nantinya akan dikirim ke luar daerah. Hal ini lantaran untuk DIY, kebutuhan hewan kurban hanya sejumlah 20.000 ekor saja.

“Sebagian besar sapi berasal dari Gunungkidul yang memang sentra pengembangan sapi putih atau PO,” beber dia.

Terkait hal tersebut, pihaknya akan menerjunkan tim pemantau untuk melakukan pemantauan di sentra penjualan hewan kurban dan juga saat penyembelihan. Harapannya hewan kurban tidak bermasalah dengan kesehatan. Untuk itu, DInas Pertanian akan menggandeng tim dari fakultas kedokteran hewan UGM.

Berita Lainnya  Penambahan 4 Kasus Positif Lagi Dari Klaster Karangmojo

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler