Sosial
Jelang Masa Panen Jagung dan Padi Sebulan Mendatang, Serangan Hama Mengintai Ladang Petani
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Masa panen pertama tahun 2019 ini diperkirakan jatuh pada akhir bulan Januari hingga awal bulan Februari mendatang. Meskipun tergolong mundur dari tahun-tahun sebelumnya, namun hal itu diperkirakan tidak berpengaruh pada hasil panen.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan, Raharjo Yuwono mengatakan, masa panen tahun ini memang mundur dibandingkan dengan masa panen sebelumnya. Hal itu disebabkan karena musim hujan datang terlambat pada masa tanam (MT) pertama.
“Total pertanaman jagung saat ini 44.731 hektar program dengan dari pusat 10.000 hektar. Perkiraanya akhir bulan ini akan panen. Saya kira tidak berpengaruh terhadap hasil panen, saat ini tanaman tetap tumbuh subur meski kemarin hujannya terlambat,” kata Raharjo, Selasa (15/01/2019).
Namun begitu, petani diminta untuk lebih waspada mengingat saat ini tengah memasuki fase generatif atau pembungaan. Pada masa seperti ini, serangan hama seperti ulat penggerek tongkol patut diwaspadai.
“Dimulai dengan pengamatan rutin, apabila dijumpai populasi hama diatas ambang ekonomi maka pengendalian harus dilakukan. Caranya dengan pengendalian kombinasi sanitasi atau kebersihan kebun atau lahan juga dengan pestisida hayati misal agens hayati,” terang Raharjo.
Ia berharap, nantinya pada saat masa panen, harga jual jagung di Gunungkidul dapat stabil. Sehingga petani dapat merasakan keuntungan dari biaya produksi yang selama ini telah dikeluarkan.
Sementara itu, untuk tanaman padi, total ada lahan seluas 48.382 hektar di Gunungkidul. Saat ini untuk tanaman padi sendiri saat ini memasuki masa vegetatif. Serangan hama uret terpantau telah menyerang ladang pertanian milik petani terutama pada lahan kering.
“Untuk pengendalian uret dengan pencegahan pemusnahan induk uret atau puthul sebelum kawin saat awal musim hujan. Kemudian penggenangan lahan kalau memungkinkan, terakhir menggunakan pestisida kimiawi jenis carbovuran seperti Furadan ditebar ke daerah spot uret,” jelas dia.
Sementara itu, salah seorang petani di Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Darmo mengaku kewalahan dalam membasmi hama uret. Ia merasa was-was jika nantinya gagal panen akibat hama tersebut.
“Uret kan didalam tanah menyerang akar, sehingga tidak terlihat kita susah memberantasnya,” ucap dia.
-
Budaya3 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik1 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Kriminal2 hari yang lalu
Kasatkornas Banser Syafiq Syauqi Temui Pengasuh Pondok dan Perwakilan Pemuda Indonesia Timur
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Budaya3 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Atlet Cilik Sepatu Roda Segara Inlineskate Raih Juara Umum Kejuaraan Piala Bupati Bantul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Untung Subagyo, Atlet Angkat Beban dari Gunungkidul Pecahkan Rekor di Peparnas Solo
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Hujan dan Angin Kencang, Dapur Milik Suparlan Ambruk
-
event3 minggu yang lalu
Penampilan Sheila On 7 Sihir Penonton Jogja