Pemerintahan
Jembatan Serut Diresmikan, Hubungkan Gunungkidul Dengan Klaten




Gedangsari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jalan merupakan infrastruktur penting bagi masyarakat, terlebih saat ini Gunungkidul merupakan salah satu target kunjungan wisata di Gunungkidul. Dalam upaya mendukung majunya pariwisata, perlu adanya perbaikan-perbaikan ataupun pembangunan jalan untuk menghubungkan antar daerah dalam mempermudah akses masuk ke Gunungkidul.
Kamis (20/01/2022) siang tadi, Bupati Gunungkidul meresmikan pembangunan jembatan serta jalan di Padukuhan Rejosari 3, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari. Jalan tersebut menghubungkan Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Klaten sehingga diharapkan dapat menjadi jalan alternatif bagi warga yang ingin masuk ke Gunungkidul. Dengan jalan itu pula, diharapkan bisa memacu perekonomian warga sekitar.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyampaikan, pembangunan di wilayah utara Gunungkidul tidak kalah penting untuk dilakukan. Mengingat perlunya jalan-jalan alternatif dari wilayah utara menuju kawasan wisata di Gunungkidul. Patut disadari, dengan segala keterbatasan infrastruktur ini membuat kawasan utara terus tertinggal jika dibandingkan dengan kawasan tengah maupun selatan.
“Untuk wilayah utara ini bagaimana caranya agar berkembang secara ekonomi, makanya dibuat dengan jalan-jalan seperti ini. Ini salah satunya cara pemerintah agar bagaimana sektor utara bisa tumbuh ekonominya,” ucap Sunaryanta.
Menurutnya, wilayah utara Gunungkidul ini memang sangat perlu didorong untuk dapat tumbuh secara ekonomi. Sehingga dapat menjadi penyangga ataupun alternatif wisatawan dari perbatasan wilayah utara Gunungkidul yang kerap mengunjungi Gunungkidul.




Untuk mengembangkan potensi kalurahan, menurutnya perlu peran dari pemuda yang kreatif serta inovatif. Sehingga ketika membangun sebuah potensi dapat tergarap dengan baik di era digital seperti sekarang.
“Kita membangun fasilitas dan sekarang tinggal bagaimana warga bisa mengembangkannya secara maksimal. Saya berharap untuk anak-anak mudanya segera digerakkan, diperkuat bagaimana menumbuhkan tentang pengembangan Gunungkidul di wilayah Serut atau di wilayah utara ini,” papar Bupati.
“Harapan saya dengan dibukanya akses-akses yang mungkin sebelumnya buntu, ke depan bisa digunakan untuk akses ekonomi. Itu yang paling penting, untuk akses ekonomi,” sambung dia.
Selain meresmikan Jembatan Rejosari 3 di Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Bupati Gunungkidul juga meresmikan pembangunan reservoar dan jaringan irigasi saluran pipa di Kalurahan Karangsari, Kapanewon Semin, serta pembangunan pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah di Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman, Irawan Jatmiko, mengatakan, pembangunan Jembatan Rejosari 3 merupakan bagian dari arahan kebijakan Bupati Gunungkidul yang harus mulai memperhatikan wilayah utara. Jalan utara tersebut fokus ke akses jalan Jawa Tengah yang diantaranya ialah Jalan Gantiwarno, Klaten.
“Apabila akses jalan diperbaiki, saya kira arus ekonomi dan arus wisatawan dari mulai selatan tidak terus-terusan melalui Patuk,” ucap Irawan.
Pembangunan jembatan sendiri menelan anggaran sebesar Rp 2.149.103.000 dengan pekerjaan 90 hari kalender. Jembatan sendiri mempunyai ukuran lebar 7,5 meter dan lebar 3,5 meter. Ia menyampaikan jika pekerjaan yang paling menyerap anggaran ialah pembangunan talud sepanjang 301 meter.
“Pekerjaan jalan sepanjang 410 meter, pekerjaan talud sepanjang 301 meter, pekerjaan saluran sepanjang 295 meter, pekerjaan tersebut bisa kami laksanakan sesuai target,” papar dia.
“Jembatan Rejosari 3 Serut ini merupakan infrastruktur penting di Gedangsari karena satu-satunya akses warga wilayah Serut dan sekitarnya,” ujarnya.
Lurah Serut, Sugiyanto, menyampaikan Serut merupakan daerah perbatasan yang masih mempunyai permasalahan-permasalahan untuk diselesaikan. Salah satunya ialah status Jalan Serut yang masih berstatus jalan desa. Pihaknya juga sudah mengusulkan sebanyak tiga kali agar jalan tersebut naik status menjadi jalan kabupaten. Status ini menjadi sangat penting lantaran dengan strategisnya jalur ini, pemerintah kalurahan tidak akan mampu membangun jalur ini menjadi representatif.
“Karena selama ini anggaran yang digunakan itu pakai dana desa, sedangkan anggaran desa terbatas. Mengingat jalan sering dilalui wisatawan kalau bisa dinaikkan menjadi jalan kabupaten,” bebernya.
Ia bersama masyarakat juga berencana mengembangkan destinasi wisata berupa kolam renang mengingat di wilayahnya terdapat salah satu sumber mata air yang dapat dimanfaatkan. Kolam renang ini diharapkan bisa untuk meningkatkan pendapatan Kalurahan ataupun masyarakat sekitar.
“Serut ini ada potensi wisata, kami menggagas destinasi wisata. Dari keputusan Musrendes kemarin, kami akan membangun kolam renang tapi sampai saat ini karena ada hambatan keputusan ini belum juga terealisasikan,” pungkasnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Sosial2 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Info Ringan3 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi