fbpx
Connect with us

Sosial

Jumlah Ternak Mati Mendadak Diklaim Telah Menurun, Pemerintah Mulai Bangkitkan Kembali Sektor Peternakan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejak akhir tahun 2019 silam, masyarakat khususnya para petani dan peternak diresahkan dengan kejadian matinya ternak secara mendadak. Hampir setiap hari terjadi hewan ternak jenis sapi maupun kambing yang mati mendadak. Total dalam kurun waktu 2 bulan saja, ratusan hewan ternak mengalami mati mendadak. Keresahan masyarakat sendiri semakin menjadi lantaran sejumlah hewan ternak yang mati mendadak itu positif terpapar anthraks.

Menginjak akhir Februari 2020 ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul mengklaim bahwa kejadian ternak yang mati mendadak tersebut telah mengalami penurunan. Saat ini, laporan ternak mati milik warga sudah berangsur menurun.

Kepala Bidang Petenakan DPP, Suseno mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya memang masih menerima adanya laporan ternak milik warga yang mati mendadak. Namun demikian, laporan ini disebutnya mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya. Namun demikian, ketika disinggung perihal besaran penurunan yang terjadi, Suseno menyatakan belum berani menyebutkan secara pasti.

Berita Lainnya  Bagi-bagi Takjil HCG Untuk Warga Wonosari

“Ternak yang mati akhir-akhir ini sudah tidak ada,” tandas Suseno, Kamis (20/02/2020).

Ia mengatakan, jikapun ada ternak mati, pihaknya telah melakukan penanganan sesuai prosedur. Lantaran sudah tidak banyak, ternak yang mati sudah tidak diambil sampelnya dan hanya langsung. Kebijakan ini ditempun karena laporan ternak yang mati tiba-tiba cenderung sudah tidak ada.

“Kalaupun ada ternak mati, tidak ada yang tiba-tiba dan mengarah ke anthraks,” klaimnya.

Sementara itu, senada dengan Suseno, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Virgilio Soriano memaparkan, saat ini telah terdapat penurunan tingkat kematian ternak warga. Dengan adanya penurunan itu, pihaknya berharap agar kasus anthraks ini sudah benar-benar hilang dari Gunungkidul.

Berita Lainnya  Serba-serbi Konfercab PDIP Gunungkidul, Dari Kembali Terpilihnya Endah Hingga Tersingkirnya 2 Peraup Suara Terbanyak

“Sudah tidak ada laporan lagi, ya kami harap kasus anthraks selesai,” kata Virgilio.

Mencuatnya kasus anthraks ini menurutnya sangat berdampak pada industri daging di Gunungkidul. Sejalan dengan isu anthraks yang beredar ini, tingkat konsumsi warga menjadi anjlok. Saat ini, pihaknya bersama tim dari Pemkab Gunungkidul tengah berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap daging-daging yang beredar di pasar. Harapannya tentu saja masyarakat bisa kembali mengkonsumsi daging sehingga pemasaran daging ini bisa kembali normal.

“Untuk pembelian daging di pasar memang belum stabil, kita masih berusaha stabilkan, masyarakat masih ragu-ragu, harus kita kembalikan kepercayaan mereka,” tandasnya.

Anggota DPRD Gunungkidul, Wulan Tustiana meminta kepada seluruh OPD yang terkait untuk bekerja keras dalam mengantisipasi isu anthraks di Gunungkidul ini. Selain penanganan yang menyeluruh agar anthraks bisa benar-benar hilang dari bumi handayani, juga dibutuhkan bentuk upaya pemerintah dalam kembali membangkitkan industri peternakan.

Berita Lainnya  Ironi Gembar-gembor Melejitnya Pariwisata Gunungkidul di Tengah Minimnya Pendapatan Pajak Hotel dan Restoran

“Kita ingin masalah ini dituntaskan, jangan sampai kembali terjadi,” tandas dia.

Sementara dengan budaya masyarakat Gunungkidul yang menjadikan hewan ternak sebagai tabungan, Wulan juga meminta pemerintah serius dalam menyikapinya. Berkaitan dengan isu anthraks yang santer beredar pada awal tahun ini berdampak pada lesunya sektor peternakan. Harga ternak anjlok begitupun dengan tingkat konsumsi daging di masyarakat.

“Harus disikapi dengan serius, jangan sampai menjadi permasalahan sosial. Seperti kita tahu populasi ternak di Gunungkidul ini besar, artinya sektor peternakan ini memang menjadi gantungan hidup banyak kalangan masyarakat,” tutupnya.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Gelaran Gunungkidul Tourism Festival Untuk Tarik Wisatawan Saat Low Season

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya memperkenalkan obyek wisata yang dimiliki kepada khalayak ramai. Salah satu kegiatan Dinas Pariwisata Gunungkidul...

Berita Terpopuler