Sosial
Kapolres Ancam Tindak Tegas Penimbun Masker dan Hand Sanytizer
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejak dua minggu terakhir, masker dan antiseptik handsanitizer di Gunungkidul menjadi barang langka. Hal tersebut terjadi semenjak adanya kabar virus corona yang menyebar di berbagai belahan dunia. Perburuan masker sendiri semakin massif manakala pemerintah mengumumkan temuan virus corona di Indonesia. Banyak dugaan bahwa stok masker saat ini banyak ditimbun oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Masker-masker kemudian banyak ditawarkan dengan harga-harga tinggi yang berkali-kali lipat dari harga biasa.
Saat ini, petugas kepolisian tengah menyelidiki penyebab kelangkaan. Bahkan ultimatum pun diberikan jika nantinya ditemukan indikasi penimbunan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Kelangkaan masker sendiri juga terjadi di Gunungkidul. Informasi yang diperoleh pihak kepolisian baik jajaran Polsek maupun Polres, sejak dua hari terakhir mendatangi apotek maupun swalayan di wilayah Gunungkidul. Dalam panyauan tersebut, tak ada satupun apotek maupun swalayan yang memiliki stok masker.
Diketahui pula dari hasil pantauan bahwa ketersediaan masker di apotek wilayah Gunungkidul ini kosong sejak awal tahun 2020 ini. Pihak kepolisian mendapat informasi bahwa tidak adanya masker lantaran dari pihak distributor juga mengalami kekosongan sedangkan kebutuhan masyarakat meningkat. Pun demikian dengan antiseptik handsanitizer. Sejak 2 Maret 2020 kemarin, sudah tidak lagi tersedia di apotek.
“Dari pihak managemen juga sudah memberikan himbauan kepada sales konter maupun kasir apabila ada pembelian yang melebihi batas agar dikoordinasikan kepada managemen,” kata Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Anak Agung Putra Dwi Payana, Rabu (04/03/2020).
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan pantauan rutin oleh Satgas Pangan Polres Gunungkidul. Pantauan tidak hanya dilakukan terhadap masker dan anti kuman, namun juga bahan pangan lainnya.
“Kami hanya menjalankan tugas,” paparnya.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Agus Setiawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kelangkaan yang terjadi. Menurutnya, ada dua kemungkinan penyebab kelangkaan, yakni pasokan terbatas atau permintaan beli masyarakat tinggi.
“Itu yang masih kita selidiki, apa penyebab kelangkaan barang tersebut,” kata dia.
Lebih lanjut dikatakannya, jika nantinya pihaknya mengetahui adanya penimbunan oleh oknum, maka akan dilakukan penindakan tegas. Hal itu dilakukan untuk memberikan sanksi tegas kepada pihak yang mengambil keuntungan pribadi. Harga normal masker sendiri dari informasi anggota di lapangan saat ini berkisar Rp 35 hingga Rp 40 ribu per box.
“Kita akan tindak tegas mereka yang melakukan penimbunan untuk mencari keuntungan pribadi,” tandas dia.
-
Sosial5 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial5 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik6 hari yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk