Peristiwa
Kasus DBD Menurun Drastis, Dinkes Tetap Minta Masyarakat Waspada






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mengalami penurunan mulai bulan Mei 2019 kemarin. Meski demikian, masyarakat perlu waspada meski saat ini sudah memasuki musim kemarau. Pasalnya, pada tahun ini secara keseluruhan jumlah kasus DBD mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding tahun lalu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan kasus DBD di Gunungkidul per 31 Mei 2019 ini mencapai 328 kasus. Jumlah tersebut diketahui meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding dengan tahun 2018 lalu dengan 124 kasus.
Ia menjelakan, untuk tahun ini puncak kasus terjadi pada bulan April dengan 70 kasus. Kemudian pada bulan Mei, kasus pun tergolong masih cukup timggi dengan 58 kasus. Namun begitu, untuk bulan Juni, kasus DBD di Gunungkidul mengalami penurunan
“Secara keseluruhan tahun ini .emang meningkat, tapi pada bulan Juni ini mengalami penurunan signifikan dengan Mei kemarin ada 58 sedangkan Juni hanya 11 kasus,” ucapnya.
Ia menjelaskan, meski jumlah kasus meningkat, namun korban meninggal dunia tidak mengalami peningkatan. Ia menyebut, kenaikan kasus sendiri akibat kelengahan masyarakat yang disebabkan oleh sedikitnya kasus pada tahun 2018.







“Korban meninggal tetap 1 pada bulan Februari lalu. Kalau meningkatnya kasus ini seprtinya faktor iklim dan curah hujan ada pengaruhnya. Selain itu juga faktor lengah karena tahun sebelumnya rendah bisa kewaspadaannya menurun,” ucap dia.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan selalu mengalakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sebab menurutnya, kelengahan masyarakat ini menyebabkan gerakan yang digalakkan pemerintah tidak dilakukan secara konsisten. Sehingga nyamuk masih dapat berkembang biak dengan bebas dan menyebabkan penyakit mematikan.
“Kalau genangan air karena hujan mungkin tidak, kemungkinan dari tempat-tempat penampungan air yang jadi sarang nyamuk,” terang dia.
Disinggung mengenai persebaran kasus, Priyanta menyatakan bahwa untuk tahun ini demam berdarah terjadi di 18 kecamatan atau menyeluruh di wilayah Gunungkidul. Wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak pernah terjadi kasus kali ini justru terjadi.
Dinas saat ini mendorong melalui puskesmas masing-masing kecamatan dengan membentuk jumantik satu rumah satu petugas. Dengan adanya petugas di lapangan, nanti akan ada feedback yang ditimbukkan.
“Jika jumlah jentiknya sudah melebihi ambang batas maka akan dilakukan fogging (pengasapan). Foging tidak bisa dilakukan asal-asalan, harus melalui kajian terlebih dahulu,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah