Hukum
Kasus Korupsi RSUD Wonosari, Mantan Pejabat Dituntut 1,5 Tahun






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Kasus korupsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari tahun 2025 yang menyeret nama AS mantan pejabat PPID pada periode tersebut telah memasuki persidangan. Belum lama ini, sidang pembacaan tuntutan Jaksa Penuntut umum telah dilakukan. Dimana ia Aris Suryanto dituntut penjara 1 tahun 6 bulan dikurangi masa tahanan.
Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Gunungkidul, Sendy Pradana Putra mengatakan, kasus korupsi RSUD Wonosari ini ditangani oleh Polda DIY kemudian dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi, namun karena lokasinya berada di Gunungkidul maka Kejaksaan Negeri Wonosari turut dilibatkan dalam penanganan kasus tersebut. Berkas telah dilimpahkan dan sejak beberapa waktu lalu mulai dilakukan persidangan.
Belum lama ini tepatnya 25 Juli 2023, sidang dengan agenda pembacaan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah dilakukan. Berikut amar tuntutan yang dibacakan yaitu menyatakan Aris terbukti bersalah, selain itu yang bersangkutan dituntut penjara selama 1 tahun 6 bulan penjara dikurangi masa tahanan dan denda sebesar Rp 100 juta atau subsidair 6 bulan penjara.
“Ada beberapa barang bukti yang dikembalikan termasuk dengan pengrmbalian uang sebesar 230 juta dan 240 juta rupiah,” jelas Sendy, Jumat (04/08/2023).
Masih ada beberapa kali persidangan yang harus diikuti oleh PNS non aktif tersebut. Sekitar 3 atau 4 kali persidangan hingga sampai di titik pembacaan putusan. Adapun penahanan terhadap yang bersangkutan dilakukan sejak 14 Maret 2023 lalu.







“Masih ada pleidoi yang harus dilakukan karena kemarin kan sempat gagal,” imbuh dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus korupsi di RSUD Wonosari ini ditangani olah Polda DIY pada 2015 silam. Pada periode tersebut, II menjabat sebagai direktur RSUD Wonosari dan AS menjabat sebagai PPID di rumah sakit tersebut. Adapun kasus korupsi ini mengakibatkan kerugian sebesar Rp 470 juta atas jasa pelayanan medik dari dokter laboratorium tahun 2009-2012.
Saat itu, uang dari para dokter sudah dikembalikan namun tidak masuk ke kas daerah dan hanya di Kas RSUD Wonosari dan tidak dicatata pada pembukuan KAS. Uang justru digunakan untuk kepentingan pribadi oleh keduanya. Selain itu, AS juga membuat kwitansi yang isinya tidak benar yang mana pada 2016 silam seolah ada kegiatan pekerjaan yang menggunakan dana tersebut, Sehingga atas perbuatan para tersangka, negara telah dirugikan sebesar Rp. 470.000.000.
“Sedangkan untuk AS berkas baru selesai tahun ini dan pada Sabtu (04/03/2023) kami amankan di rumahnya,” kata Kasubdit 3 Tipikor Ditreskrimsus Polda DIY Kompol Indra Waspada Yuda pada saat itu.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks