fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Kembangkan Aplikasi Pertanian Modern, Petani Gunungkidul Didorong Agar Melek Teknologi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Di era yang mengedepankan teknologi seperti saat ini, masyarakat diminta untuk mampu mengimbangi perkembangan jaman yang serba canggih. Agar nantinya segala aktifitas lebih mudah dan terpantau. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki sejumlah program unggulan untuk masyarakat agar dapat melek teknologi. Tak terkecuali di sektor pertanian. Saat ini, para petani dituntut untuk dapat mengoperasikan gadget sehingga dalam proses pertanian dapat tertib, tertata dan terkonsep. Diyakini dengan menerapkan proses semacam ini, hasil pertanian akan jauh lebih maksimal terutama dalam hal pemasaran.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengungkapkan, baru-baru ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah tengah melakukan pengenalan pada masyarakat mengenai aplikasi pertani. Hal ini dilatarbelakangi agar pertanian di daerah semakin unggul, serta untuk menggali terobosan inovasi dalam pertanian. Kemudian juga sebagai alat untuk memikat para pemuda agar terjun dalam dunia pertanian.

Berita Lainnya  TPAS Wukirsari Segera Penuh Beberapa Tahun Lagi, Pemerintah Kebut Pembangunan Geomembran dan TPAS Tanjungsari

“Segala macam aktifitas pertanian tentu semakin dipermudah. Tidak hanya mengetahui bagaimana cara mengolah lahan, namun dalam pemasaran hasil pertanian juga dapat dilakukan melalui aplikasi ini,” kata Bambang Wisnu Broto, Jumat (30/11/2018).

Kemajuan teknologi memang tengah dibaca oleh Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul. Mayoritas petani yang berusia lanjut tentu sangat jarang atau bahkan mayoritas tidak dapat mengoperasikan aplikasi berbasis online ini. Maka dari itu, kaum mudalah yang kemudian dibidik dalam pemanfaatan aplikasi ini. Harapannya, nanti para pemuda bisa terjun ke bidang pertanian.

Beberapa waktu lalu, pemerintah juga telah berupaya melakukan berbagai pendekatan pada kaum muda agar dapat melakukan aktifitas pertanian. Sehingga ke depan terdapat regenerasi yang jelas dan lebih berkualitas serta dapat memanfaatkan teknologi yang tengah berkembang di daerah.

“Ya memang didorong untuk melek teknologi. Tapi dengan kondisi mayoritas petani Gunungkidul berusia tua, tentu sasaran kami ke anak muda,” imbuh dia.

Adapun dalam aplikasi ini terdapar sejumlah fitur menjualan untuk melakukan promosi produk. Dilengkapi dengan fitur toko bagi petani modern yang ingin menawarkan atau mencari kebutuhan pertanian. Tak hanya itu juga terdapat fitur artikel yang berkaitan dengan referensi pengolahan tanah, budidaya hingga tips-tips mengatasi hama. Segala macam konten untuk mendukung aktifitas pertanian juga terdapat dalam aplikasi ini.

Berita Lainnya  Dapat Curhat Miris Dari Pelaku Seni Dan Wisata, DPRD Akan Panggil Bupati

Nantinya, dalam pemanfaatan aplikasi ini terdapat pendamping pertanian yang telah disebar oleh dinas untuk mengarahkan dan melakukan pendampingan pada para petani. Terlebih mereka yang telah berusia lanjut dan tidak paham mengenai teknologi.

Tentu terdapat sebuah tantangan dalam pemanfaatan aplikasi ini. Selain pada sumber daya manusianya yang belum begitu banyak dan memadahi. Seperti jangkauan jaringan internet di beberapa titik yang sulit terakses serta tidak semua memiliki gadget yang digunakan untuk pengoperasian aplikasi ini.

Terpisah, salah seorang petani muda dari Kelompok Tani Ngudi Mulya, Garotan, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Yasri Handoko mengatakan, dengan adanya aplikasi petani ini diharapkan mampu mempermudah kegiatan pertanian. Selain itu juga membantu pemasaran hasil pertanian milik masyarakat lokal, sehingga dalam penjualan paling tidak dapat tembus ke luar daerah.

Berita Lainnya  Digelontor Dana Miliaran Rupiah, Jeglongan Sewu Karangmojo-Semanu Akan Segera Diperbaiki

“Kalau kami kan setelah panen agak kesusahan dalam pemasaran. Mudah-mudahan dengan adanya aplikasi ini dapat mempermuda dan memperluas jangkauan,” paparnya.

Harapan besar selain itu, tentu juga berkaitan dengan meningkatnya minat pemuda di Gunungkidul untuk terjun ke dunia pertanian. Sumber daya manusia yang ada paling tidak dapat berkontrubusi dalam pengembangan pertanian daerah dan tidak melulu pergi merantau untuk mencari pekerjaan. Namun melabuhkan niat untuk mengolah daerah agar menjadi lebih maju.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler