Pemerintahan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Gelontor Anggaran Rp 50 Miliar Untuk Budidaya Lele Gunungkidul






Semin,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Kapanewon Semin, Gunungkidul merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam budidaya lele. Hampir separuh kebutuhan Gunungkidul akan ikan jenis ini dicukupi oleh petani lele di Kapanewon Semin. Melihat potensi tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berjanji menggelontorkan anggaran senilai Rp 50 miliar untuk Gunungkidul.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri KKP RI, Sakti Wahtu Trengguno saat berkunjung ke Koperasi Mina Mulya Maju Mandiri, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin, Kamis (07/03/2024) kemarin. Dana puluhan milyar itu akan diserahkan secara bertahap sampai dengan Tahun 2026 untuk peningkatan produksi ikan di Bumi Handayani.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan jumlah produksi ikan lele di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum cukup menjangkau kebutuhan masyarakat. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan harus mendatangkan dari wilayah lain, seperti misalnya Jawa Tengah. Melihat potensi budidaya lele di Mina Mulya Maju Mandiri yang cukup bagus, ia memiliki gagasan agar produksi lele dapat difokuskan di daerah ini.
“Kami berupaya mendorong peningkatan produksi lele di Kabupaten Gunungkidul melalui kemampuan budidaya lele dan menyediakan pembiayaan pakan murah untuk petani lele. Anggaran akan kami berikan senilai Rp 50 miliar yang akan disalurkan secara bertahap,'” ucap dia.
Adapun dari usaha budidaya ini, para petani lele dapat menyediakan pembibitan yang murah, instalasi pengelolaan limbah yang baik, dan pakan mandiri. Lebih lanjut ia mengatakan, bantuan-bantuan yang diberikan terhadap petani lele bertujuan meningkatkan produksi yang efisien dan baik.







“Diupayakan nanti juga ada rumah produksi pakan lele sampai nanti mencapai skala produksi mengingat masalah terbesar petani lele terdapat pada harga pakan yang relatif mahal,” jelas dia.
Berdasarkan data yang terlaporkan, kebutuhan komoditas lele di DIY masih cukup tinggi yaitu mencapai 40.000 ton dengan harga yang dipatok Rp 20 ribu perkilonya.
Sementara Bupati Gunungkidul, kendala utama kawasan utara Gunungkidul adalah kurangnya akses air bersih yang mudah. Namun dengan semangat yang gigih, budidaya ini dapat dilaksanakan dengan baik.
“Budidaya ini (lele) besar harapan menjadi salah satu peningkatan ekonomi masyarakat. Meski kedepan kami masih butuh bantuan dan pendampingan pak menteri,” kata Sunaryanta.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks