Pemerintahan
Kerahkan Juga Petugas Muslim, Pemerintah Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Normal Selama Libur Lebaran






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pelayanan kesehatan di RSUD maupun sejumlah Puskesmas dipastikan tetap berjalan saat lebaran maupun libur lebaran tiba. Bahkan pemerintah memberikan kebijakan, untuk petugas muslim sekalipun dipastikan akan mendapat jatah piket meski memasuki cuti bersama Lebaran di lingkungan PNS serta pegawai Pemkab Gunungkidul.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka ketika ditemui pidjar-com-525357.hostingersite.com di ruangannya Senin (27/05/2019) siang tadi memaparkan, sektor kesehatan merupakan sektor yang sangat krusial. Sehingga, pelayanan di bidang ini harus tetap berjalan. Pelayanan yang diberikan saat libur lebaran ini sendiri disebutnya merupakan bentuk layanan terhadap masyarakat.
“Karena kita harus selalu siap jika ada kejadian-kejadian tidak terduga saat lebaran nanti,” ujar Priyanta.
Ia menjelaskan, untuk petugas yang berjaga atau petugas piket nantinya akan dibebankan kepada petugas non muslim yang pada kesempatan itu tidak merayakan lebaran. Namun begitu, untuk petugas medis dengan keahlian tertentu tetap akan masuk kerja.
“Mungkin nanti skemanya masuk setengah hari bagi yang muslim. Tapi kita juga melihat kondisi di lapangan,” imbuh Priyanta.







Lebih lanjut, Priyanta menambahkan dimungkinkan, petugas yang tidak mendapatkan hatah libur saat lebaran mendapat ganti libur pada momen lainnya. Sehingga ke depan, semua hak-hak pegawai dapat terpenuhi termasuk hari libur tersebut.
“Nanti bisa ganti di hari hari efektif lainnya,” ucap dia.
Tak hanya kepada petugas di puskesmas dan RSUD. Untuk petugas Dinas Kesehatan sendiri juga menerapkan siaga 24 on call kepada seluruh personel. Sehingga nantinya jika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat segera ditangani.
“Semisal ada keracunan, dinas kan harus turun. Jadi kita siaga 24 jam,” katanya.
Dalam libur lebaran ini pula, pihaknya juga akan menyiagakan beberapa puskesmas di seputaran obyek wisata. Sehingga petugas nantinya dapat segera menangani jika adanya kecelakaan atau hal tak terduga menimpa wisatawan.
“Di jalur-jalur wisata, seperti Puskesmas Patuk, Playen dan Tanjungsari. Jika ada kecelakaan petugas bisa menangani dengan cepat,” imbuh dia.
Lanjutnya, untuk pos kesehatan di kawasan wisata akan disiagakan beberapa unit ambulance. Nantinya kendaraan medis ini tidak hanya diam di satu lokasi saja tetapi berkeliling dari satu kawasan ke kawasan lain.
“Ambulance yang ada di puskesmas itu beda dengan mobil jenazah ya. Jadi kadang ada dilema, tidak boleh digunakan. Padahal fungsinya juga sudah beda,” pungkas Priyanta.