Sosial
Lebih Dari 10.000 Janda dan Duda Selama 3,5 Tahun Terakhir, Perselingkuhan Melalui Media Sosial Jadi Penyebab Terbanyak
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Di Gunungkidul, salah satu permasalahan sosial yang terus menghantui masyarakatnya adalah angka perceraian yang terus tinggi. Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2015 tercatat tren perceraian telah menyentuh angka ribuan setiap tahunnya. Dari jumlah ini, angka perceraian didominasi dari gugatan oleh pihak perempuan.
Data yang diperoleh pidjar-com-525357.hostingersite.com, pada tahun 2015 Pengadilan Agama mengabulkan 1.447 kasus perceraian yang terdiri dari 1.010 gugatan dan 437 talak. Memasuki tahun 2016, terjadi penurunan yakni 1.303 putusan cerai dengan rincian 919 gugatan dan 384 talak. Penurunan sendiri terus terjadi memasuki tahun 2017 yakni terdapat 1.267 putusan cerai dengan rincian gugatan sebanyak 908 perkara dan talak berjumlah 359. Tren penurunan ini berakhir pada tahun 2018 di mana angka perceraian melambung menyentuh angka 1.490 kasus dengan rincian gugatan sebanyak 1.059 dan talak sebanyak 431 kasus.
Adapun memasuki tahun 2019, hingga bulan Mei ini tercatat sudah ada 342 cerai gugat dan 137 cerai talak. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah mengingat saat ini masih memasuki bulan keenam. Jika ditotal sejak tahun 2015 hingga bulan Mei 2019 ini, terdapat 5.987 kasus perceraian uang terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Lebih dari 10.000 orang beralih status menjadi janda dan duda.
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Kantor Kemenag di Kabupaten Gunungkidul, Supriyanto mengatakan, melihat perkembangan yang terjadi, angka tersebut memang cukup fantastis. Ribuan kasus perceraian disebut Supriyanto adalah angka yang cukup tinggi. Menurutnya ada beberapa penyebab dari perceraian-perceraian yang terjadi ini. Ia sendiri memberi catatan bahwa sebagian besar dari kasus perceraian ini, dipicu oleh kehadiran orang ketiga.
“Gugatan cerai yang masuk laporan yang kami terima memang sebagian besar karena faktor perselingkuhan,” beber Supriyanto, Sabtu (06/07/2019) siang.
Faktor perselingkuhan yang menjadi penyebab tertinggi penceraian di Gunungkidul disebut Supriyanto memang cukup memprihatinkan. Menurutnya, angka perselingkuhan yang tinggi ini tak lepas dari perkembangan teknologi yang saat ini menjamur di masyarakat. Akses warga terhadap media sosial yang cukup marak membuat potensi terjadinya perselingkuhan juga menjadi sangat tinggi.
“Orang ketiga itu didapatkan dari canggihnya alat komunikasi dan keberadaan gadget yang menjadikan media sosial sebagai ajang perselingkuhan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan prosentase perceraian yang dipicu karena perselingkuhan melalui media sosial ia perkirakan mencapai 40%. Kendati demikian penyebab lainnya seperti KDRT, factor ekonomi juga menjadi penyebab lain dari perceraian yang terjadi.
“Biasanya ada juga yang emosi melihat istri ataupun suami selingkuh, kemudian melakukan KDRT,” ujar dia.
Untuk mencegah makin tingginya angka perceraian di Kabupaten Gunungkidul, Kemenag sendiri melakukan sejumlah upaya. Salah satunya adalah kegiatan bimbingan perkawinan.
“Sudah kami upayakan sejak 2018 untuk menekan angka perceraian menggalakan kegiatan binwin untuk calon mempelai, agar mereka lebih siap menghadapi situasi kehidupan setelah pernikahan,” pungkasnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya