Sosial
Kesalnya Puluhan Warga Ngleri Saat Bantuan Bedah Rumah Tiba-tiba Dibatalkan










Playen, (pidjar.com)–Harapan sejumlah warga Desa Ngleri, Kecamatan Playen untuk dapat merenovasi rumahnya kandas sudah. Pasalnya bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Dinas PUPR Provinsi tahun anggaran 2019 yang sebelumnya dijanjikan kepada mereka, batal diterima. Padahal, para warga penerima bantuan tersebut sudah menerima sosialisasi dan bahkan sudah didata.
Di Desa Ngleri sendiri, ada 44 kepala keluarga calon penerima BSPS yang batal mendapatkan bantuan itu. Dari dinas menyebut bahwa kekurangan anggaran membuat program ini urung dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Kasi Kesra Desa Ngleri Sujarmono menuturkan, pada tahun 2019 ini, ada 96 KK warganya sebelumnya diproyeksikan akan mendapatkan bantuan bedah rumah. Awalnya, harapan para warga sendiri memang sangat besar untuk mendapatkan bantuan tersebut. Pasalnya, sejak jauh hari, mereka telah mendapatkan sosialisasi serta disusul dengan pendataan. Bahkan dari para penerima bantuan ini, sudah ada 52 warga yang menerima bantuan pada tahap pertama sekitar bulan Juli silam.
“Dulu pada tahap pertama, bantuan sudah diterima warga. Tapi kemudian sisanya sebanyak 44 KK belum bisa direalisasikan karena tidak ada anggarannya. Kalau saya tanya ke pihak dinas PU Provinsi jawabannya seperti itu,” kata dia ketika ditemui di Kantor Balai Desa, Kamis (21/11/2019).

Sujarmono sendiri mengaku heran kenapa bantuan tersebut batal direalisasikan oleh Dinas PUPR DIY. Hal ini tentu saja mengakibatkan tidak sedikit warga calon penerima bantuan merasa kecewa.
“Kalau alasannya tidak ada atau anggaran habis kenapa saat sosialisasi, warga sudah disuruh membuka rekening. Dan tak sedikit warga juga sudah menyiapkan material lain seperti membeli batu, kayu kusen dan lainnya. Program bantuan ini justru sangat merugikan warga,” sambung dia.
Ditemui terpisah, salah satu warga Padukuhan Ngleri Wetan yang batal menerima bantuan bedah rumah, Sukarjo mengaku sangat kecewa dengan pembatalan pemberian bantuan ini. Ia sangat dirugikan dengan keputusan pembatalan ini. Hal ini lantaran dirinya sudah menyiapkan bahan material untuk menunjang pengerjaan bantuan bedah rumah tersebut.
“Kecewa sih iya, tapi mau bagaimana lagi. Kami hanya rakyat kecil yang cuma bisa sabar. Padahal saya sudah menyiapkan kusen dan pesan batu untuk keperluan tambahannya,” ungkap Sukarjo.
Sementara itu, warga lainnya, Jumirah terlihat sangat kesal. Meski lega akhirnya ada kepastian, namun pembatalan yang dianggapnya secara tiba-tiba itu disebutnya sangat merugikan warga. Ia sendiri sudah terlanjur membeli batu urug untuk pondasi serta gawang pintu maupun material lainnya. Harapannya, nanti ketika bantuan diberikan, ia bisa segera melakukan pembangunan.
“Mau tinggal di rumah yang layak saja kok susah. Ini saya bingung material yang sudah saya beli mau diapakan,” ketus dia.













-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Manfaat Rebusan Bunga Kantil untuk Kesehatan
-
Info Ringan4 minggu ago
Lima Kelebihan Memakai Granit sebagai Lantai Ruangan
-
Info Ringan1 minggu ago
Tips Menghalau Ular Masuk Rumah
-
Info Ringan2 minggu ago
Tujuh Hewan dengan Umur yang Sangat Panjang
-
Peristiwa3 minggu ago
Ditabrak Pemotor Ugal-ugalan, Devina Meninggal Dunia
-
Peristiwa2 minggu ago
Terpental Hingga Pekarangan Warga, Korban Laka Maut di Jalan Jogja-Wonosari Akhirnya Meninggal Dunia
-
Info Ringan3 hari ago
Lima Makanan untuk Merawat Kesehatan Mata
-
Info Ringan3 minggu ago
Lima Bahan Alami Pencerah Kuku
-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Buah dan Sayur Tinggi Protein
-
Sosial3 minggu ago
Sempat Jadi OB, Wisnu Kini Sukses Menjadi Eksportir Kerajinan Gedebok Pisang
-
Info Ringan4 minggu ago
Sepuluh Tips Merawat Celana Jeans Secara Efektif
-
Peristiwa4 minggu ago
Laka di Jalan Jogja-Wonosari, Pemotor Meninggal Dunia Usai Terlindas Mobil