fbpx
Connect with us

Sosial

Kisah Bocah 3 Tahun Kecanduan Rokok, Sering Mengamuk Jika Tak Diberi

Diterbitkan

pada

BDG

Ponjong,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sudah sejak beberapa waktu terakhir ini, DS, bocah tiga tahun warga Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong kecanduan rokok. Hal ini tentunya membuat ayah dan ibunya dilanda kecemasan. Kedua orang tua DS, Dwi dan Lisda tak kuasa untuk mencegah sang putra merokok lantaran DS seringkali mengamuk manakala permintaannya tak dipenuhi.

Kepada pidjar, Lisda mengungkapkan bahwa DS sudah mulai merokok sejak 3 bulan terakhir ini. Awal mulanya, DS yang seringkali melihat orang merokok, termasuk ayahnya mencoba untuk menyulut puntung-puntung rokok yang ada di rumahnya lantas menghisapnya. Lama kelamaan, DS kemudian mulai berani untuk meminta rokok utuh. Setiap kali ayahnya pulang ke rumah, DS selalu merengek meminta rokok.

“Sering juga kalau punya uang, dia beli rokok sendiri di warung,” papar Lisda, Selasa (22/03/2022) sore.

Setiap harinya, DS paling tidak menghabiskan satu batang rokok. Biasanya, bocah tersebut meminta rokok pada sore hari. Lisda dan suaminya sebenarnya seringkali menolak permintaan tersebut. Namun jika tak dituruti, DS akan terus merengek dan bahkan mengamuk di rumahnya. Sejumlah perabotan yang ada di rumah dibanting oleh DS.

Berita Lainnya  Tekan Biaya Produksi Petani, Dinas Mulai Kembangkan Biosaka

“Baru kalau permintaannya dipenuhi, ia kembali tenang dan bugar,” lanjut dia.

Tak ayal kebiasaan buruk DS ini membuat Lisda khawatir. Dengan usia yang masih bocah, tentunya akibat dari merokok bisa sangat fatal di kemudian hari.

Sejumlah upaya sendiri telah dilakukan oleh Lisda dan suaminya untuk menghilangkan kebiasaan buruk DS. Di rumah Lisda, saat ini tak ada lagi korek api. Ia juga sudah mulai menyekolahkan bocah tersebut agar interaksi dengan tetangga yang sudah dewasa bisa dibatasi. Hal ini lantaran, sejumlah tetangganya seringkali menggoda DS dengan menawarinya rokok.

“Kebetulan depan rumah saya ada pos ronda yang sering ramai warga, juga banyak truk-truk pembawa batu yang lalu lalang. Sehingga interaksinya memang sengaja saya batasi agar DS tak lagi digoda atau melihat orang merokok,” urai Lisda.

Tak hanya itu, Lisda juga sempat membawa DS ke orang pintar. Namun upaya tersebut tak membuahkan hasil lantaran setiap harinya, DS terus merengek untuk meminta rokok.

“Kita sebagai orang tua juga khawatir dan ingin anak saya berhenti merokok,” papar Lisda.

Hal tak jauh berbeda juga dikemukakan oleh ayah DS, Dwi. Saat ini, ia tak lagi berani untuk merokok di rumahnya. Jika melihat sang ayah merokok atau membawa rokok, DS memang selalu merengek kepadanya.

Berita Lainnya  Kerumunan di Rumah Makan Jadi Kendala Penerapan PSTM di Gunungkidul

Ia mengaku akan terus berupaya agar kecanduan rokok putranya ini bisa sembuh. Ia menginginkan sang anak sehat dan bertumbuh kembang seperti anak-anak lainnya.

“Upaya memang terus kami lakukan, tapi sampai sekarang memang belum membuahkan hasil. Jadi bukan kami sebagai orang tua juga membiarkan,” papar Dwi.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Asti Wijayanti menyatakan siap membantu memberikan penanganan terhadap DS. Saat ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Puskesmas Ponjong guna melakukan kunjungan lapangan kepada balita tersebut.

“Nanti akan kita dampingi, semoga bisa sembuh dan tak lagi kecanduan rokok,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler