Sosial
Kisah Herjuno Yang Gagal Naik Pangkat Lantaran Jadi Korban Jatuhnya Lion Air






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Duka mendalam tidak hanya dirasakan oleh keluarga Marwandi atas kepergian Herjuno Darpito untuk selama-lamanya. Melainkan dari rekan kerjanya dan teman di masa sekolahnya juga merasakan hal yang sama. Lantaran hal itulah kemudian beberapa teman sejawat perwakilan dari perusahaan tempat Herjuno bekerja juga ikut mengantarkan pria berusia 47 tahun itu ke tempat peristirahatan terakhirnya. Sebagaimana diketahui, Herjuno merupakan salah satu dari 189 penumpang serta awak pesawat Lion Air tujuan penerbangan Pangkal Pinang yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat beberapa waktu silam.
Herjuno juga akan mendapatkan penghargaan dari PT Pelindo II atas prestasinya selama bertugas. Apalagi yang bersangkutan juga meninggal saat dalam perjalanan ketika hendak melaksanakan tugasnya.
General Manager PT Pelindo II cabang Pangkal Balam, Nugroho Iwan Prasetyanto mengatakan, dari perusahaannya merasakan kehilangan dan duka yang cukup mendalam atas meninggalnya Herjuno. Bagaimana tidak, salah satu putra terbaik di perusahaan yang cukup besar itu meninggal dalam kecelakaan pesawat yang tidak disangka-sangka. Herjuno Darpito meninggal dunia saat perjalanan hendak melaksanakan tugasnya.
“Tentu ada kesedihan tersendiri yang kami rasakan. Beliau merupakan putra terbaik yang kami miliki,” ucap Nugroho Iwan, saat ditemui di sela-sela upacara kedatangan jenazah.
Dibeberkan petinggi PT Pelindo II Pangkal Balam itu, Herjuno selama ini yang dikenal dengan kegigihan dan tanggung jawab yang tinggi itu sebelumnya menjabat sebagai Debuti General Manager Operasi dan Teknik di Pelabuhan Pangkal Balam. Seminggu sebelum kejadian kecelakaan pesawat yang membuat 189 pemumpang Lion Air JT 610 yang juga ditumpangi oleh Herjuno, ia telah mengikuti promosi jabatan.








GM PT Pelindo II Cabang Pangkal Bilam, Nugroho Iwan
Atas promosi tersebut, Herjuno Darpito sedianya akan naik pangkat lebih tinggi dibandingkan jabatan dan pangkat sebelumnya. Sayangnya, takdir berkata lain, Herjuno justru mengalami kecelakaan yang mengakibatkan nyawanya melayang sebelum jabatan dengan ketugasan yang lebih berat ia emban.
“Seminggu sebelumnya ikut promosi jabatan. Senin itu beliau hendak kembali ke tempat dimana ia bekerja dengan rekan-rekannya yakni di Pangkal Pinang” imbuh dia.
Atas kejadian ini, Nugroho juga mengungkapkan jika Herjuno akan mendapat penghargaan dari perusahaan. Kendati begitu ia belum bisa mengutarakan secara gamblang penghargaan apa yang diberikan. Entah kenaikan pangkat dan jabatan atau hal-hal lainnya. Sesuai dengan kebijakan yang diberikan, Herjuno meninggal dalam perjalanan bertugas dan prestasinya tidak dapat diragukan kembali, sehingga sangat wajar jika mendapatkan penghargaan.
“Itu nanti keputusan dari perusahaan, mudah-mudahan yang terbaik. Pada intinya kita semua sangat kehilangan beliau,” tambah dia.
Menurut pria ini, apresiasi yang akan diberikan oleh perusahaan mengacu pada prestasi yang dimiliki oleh yang bersangkutan serta juga berkaitan dengan masa bakti dalam bekerja. Diketahui, putra pertama Marwandi ini telah mengabdi pada PT Pelindo II selama kurang lebih 24 tahun lamanya.
Sebagai informasi, Herjuno Darpito merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Putra pensiunan guru ini, menghabiskan masa kecilnya di Gunungkidul. Ia merupakan lulusan SD Negeri Mendongan, kemudian melanjutkan SMP 2 Playen. Prestasi yang dimiliki menuntun dirinya masuk dengan mudah di SMA Negeri 1 Wonosari.
Lulus dari SMA terfavorit di Gunungkidul, Herjuno kemudian masuk dalam BPLP/PIP Semarang, dengan kecerdasan dan semangatnya yang tinggi ia mampu mengalahkan pesaingnya untuk masuk dalam lembaga pendidikan ini.
Selain akan mendapatkan penghargaan dari PT Pelindo II, ahli waris Herjuno yaitu istri dan satu anaknya akan mendapatkan asuransi penerbangan dari PT Lion Air sebesar 1,25 miliar dan beberapa tunjangan atau biaya lainnya. Dana santunan juga akan didapatkan dari Jasa Raharja.
Dalam pemakaman Herjuno pada Rabu (07/11/2018) kemarin, perwakilan dari Lion Air yang juga ikut mengantarkan jenazah Herjuno saat dimintai keterangan enggan berbicara banyak.
Dari pihak perwakilan mengungkapkan jika memberikan statemen merupakan kewenangan dari pusat atau atasan langsung. Yang bersangkutan hanya bertugas untuk melakukan pendampingan dan sebagai wujud berbela sungkawa terhadap keluarga korban.