fbpx
Connect with us

Sosial

Kisah Sukses Isti, Sempat Pinjam Uang ke Tetangga untuk Jahit Pesanan Pelanggan Hingga Kebanjiran Orderan APD Senilai Belasan Juta

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Lebih kurang delapan bulan dunia merasakan sulitnya kehidupan di masa pandemi covid-19. Ternyata dampak dari pandemi ini tak melulu negatif, bahkan bagi Isti Arini (26) warga Karangsari (27/12), Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari ini justru meraup rejeki dari jasa pembuatan Alat Pelindung Diri.

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, ibu satu anak ini mengulas perjuangannya memberanikan diri membuka jasa jahit. Kala itu sekitar tahun 2014 ia selesai menyelesaikan kursus jahit di salah satu LPK yang ada di Kapanewon Wonosari.

Awal mula merintis jasa jahit, jatuh bangun ia lakoni. Bahkan saat ia mendapatkan pesanan baju, ia pernah meminjam uang kepada tetangga untuk membuatkan baju pelanggannya.

Berita Lainnya  Jelang Coblosan Pilkades, Warga Ramai-ramai Tunggu Munculnya Pulung

Namun ia juga tak menyangka memasuki bulan April 2020, salah satu pelanggannya yang bekerja UPT Puskesmas I Wonosari meminta untuk dibuatkan masker. Setelah cocok dengan masker buatan Isti, pelanggannya tersebut lantas meminta untuk dibuatkan Alat Pelindung Diri.

“Awalnya saya dikasih contoh baju APD, langsung saya buatkan, dari pihak Puskesmas Wonosari cocok, minta dibuatkan untuk semua pegawai,” ucap Isti.

Tak dinyana, ternyata orderan tersebut seakan membuka jalan rezekinya. Satu per satu sejumlah Puskesmas juga order di rumah jahit milik Isti Alat Pelindung Diri.

“Hampir seluruh puskesmas order di saya, belum lagi sejumlah klinik. Biasanya saya patok harga Rp 125 ribu sudah ada orderan namanya, saya kasih label nama dan nomor telfon saya untuk iklan,” jelas Isti.

Kini, ia mulai membuka lapangan pekerjaan bagi tetangga sekitar. Ia merasa tak sanggup lagi membuatkan pesanan sendiri.

Berita Lainnya  Penambahan Terus Terjadi Pasca Klaster Keluarga Playen, Kasus Aktif di Gunungkidul Kini Capai 10 Pasien

“Karena saya jahit satu per satu maksimal bisa bikin 4 buah APD makanya sudah mulai punya karyawan, meskipun baru satu,” kata perempuan lulusan SMP ini.

Kegigihannya dalam menjahit di masa pandemi mampu mengantarkannya kesuksesan. Dari omzet menjahit OPD setiap bulannya ia mampu menyisihkan uang Rp 5 sampai Rp 15 juta per bulannya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler