fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Klaim Gunungkidul Masih Aman Wabah Difteri, Dinas Sebut Imunisasi Jadi Pencegah Paling Efektif

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Akibat banyaknya warga yang terjangkit, sejumlah wilayah di Indonesia menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Di Gunungkidul, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul belum menemukan adanya laporan warga yang terjangkit difteri. Meski demikian, pemerintah menghimbau masyarakat agar tetap waspada lantaran memang penyakit ini termasuk penyakit menular dan cukup berbahaya lantaran bisa menyebabkan kematian.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty kepada pidjar.com mengatakan, saat ini pihak Dinas Kesehatan masih sebatas mewaspadai agar penyakit difteri ini tidak masuk ke Gunungkidul. Saat ini, pihaknya belum menerima laporan adanya warga Gunungkidul yang terjangkit difteri.

“Kita meminta warga masyarakat untuk secara aktif melakukan pencegahan agar jangan sampai wabah difteri masuk ke Gunungkidul,”kata Dewi, Rabu (13/12/2017) siang.

Berita Lainnya  Kasi Pelayanan Banyusoca Resmi Dilantik, Perangkat Desa Diminta Kedepankan Sopan Santun

Ia beberkan lebih lanjut, salah satu upaya pencegahan yang paling efektif adalah melalui program imunisasi. Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar secara rutin mengimunisasikan anak-anaknya, terutama yang masih balita agar bisa terhindar dari penyakit berbahaya ini.

Selain dengan melakukan imunisasi rutin, Dewi juga meminta kepada masyarakat agar untuk sementara tidak menggunjungi wilayah yang sedang mengalami KLB difteri.

"Difteri itu dapat menular melalui udara, kontak langsung seperti ini," imbuhnya.

Sebagaimana ramai diberitakan di sejumlah media nasional, penyakit difteri mulai mewabah di sejumlah wilayah. Beberapa diantaranya antara lain Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat bahkan sampai menetapkan KLB Difteri lantaran banyaknya warga yang terjangkit. Hanya pada bulan Desember 2017 ini, berdasarkan data yang masuk hingga 11 Desember 2017 lalu, jumlah penderita difteri mencapai angka lebih dari 600 orang dari 20 provinsi. Dari ratusan korban, 6 diantaranya secara menyedihkan harus meregang nyawa karena keterlambatan penanganan.

Berita Lainnya  Catatan Kematian Harian Terbanyak dan 78 Pasien Covid Meninggal Dalam Seminggu Terakhir

Difteri adalah penyakit menular akibat bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Penyakit ini menyebabkan kematian karena bakteri menyumbat saluran pernapasan, menimbulkan komplikasi miokarditis atau radang pada dinding jantung bagian tengah, dan berakhir dengan gagal ginjal serta gagal sirkulasi. Gejalanya adalah demam hingga 38 derajat Celsius, munculnya selaput putih di tenggorokan, rasa sakit saat menelan, leher membengkak, serta sesak napas dan suara mengorok.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler