Pemerintahan
Konflik Nelayan Antar Daerah Berujung Sabotase Kerap Terjadi, 3 Pemkab Buat Kesepakatan Bersama


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan terus berusaha meningkatkan kerjasama lintas daerah. Sebelumnya, sejak lebih dari satu dekade, ketiga kabupaten yang berbatasan langsung tersebut telah melaksanakan kerjasama di bidang kesehatan, pendidikan, serta pariwisata.
Pada Kamis (09/03/2018) kemarin, Pemkab Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan menggelar pertemuan trilateral untuk membahas pengembangan kerjasama di bidang kelautan dan perikanan. Salah satu yang mendapatkan perhatian adalah antisipasi terkait potensi konflik di antara para nelayan masing-masing daerah yang masih sering terjadi saat ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Khairudin mengungkapkan, selama ini, para nelayan dari ketiga daerah masih belum terkoordinasi dengan baik. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan para nelayan kerap terlibat konflik mengingat perairan ketiga wilayah ini terhitung cukup dekat.
Tak jarang konflik yang terjadi sampai kepada tindakan perusakan. Seperti yang terjadi pada tahun 2017 silam, di mana sejumlah nelayan melakukan sabotase terhadap kelompok nelayan lain dengan memotong tali rumpon sehingga alat penangkap ikan hanyut.
“Sempat pula terpantau pada beberapa waktu lalu sampai terjadi pembakaran kapal,” papar Khairudin, Kamis sore kemarin.
Konflik semacam ini menurutnya disebabkan beberapa faktor antara lain masalah administrasi. Para nelayan dari luar daerah seringkali beroperasi di wilayah perairan Gunungkidul tanpa izin. Hal ini tentunya membuat kecemburuan dari nelayan setempat yang merasa tersaingi. Perairan Gunungkidul sendiri menurut Khairudin menjadi surga bagi para nelayan luar daerah. Selain masih jarang nelayan yang beroperasi, perairan Gunungkidul selama ini dikenal memiliki ikan yang melimpah.
“Kalau izinnya sebenarnya hanya ke Pemerintah Desa setempat, akan tetapi masih juga sering diindahkan. Semoga dengan pembicaraan kerjasama ini, ke depan akan lebih memudahkan koordinasi,” lanjut dia.
Terlepas dari antisipasi konflik, kesepakatan kerja sama ini juga nantinya bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi laut. Salah satunya adalah ketiga Pemkab akan saling membantu dalam hal peningkatan sumber daya nelayan. Ke depan akan dilakukan program pelatihan bagi para nelayan. Nantinya juga aka nada program magang bagi para nelayan ke daerah lain untuk melihat cara kerja para nelayan di daerah lain.
Kesepakatan ini menurut Khairudin akan sangat menguntungkan bagi nelayan Gunungkidul yang selama ini sumber daya manusianya masih cukup rendah.
“Semoga para nelayan kita bisa mengadopsi ilmu maupun daya juang mereka sehingga nantinya produksi ikan mereka bisa ditingkatkan semaksimal mungkin,” urainya.
Bupati Gunungkidul, Badingah kerjasama kelautan antar pemkab di kawasan Gunungsewu bukan hal yang baru karena sudah terjalin sejak lama. Sebelum penandatangan MoU di bidang kelautan dan perikanan, sudah ada kerja sama di bidang yang lain seperti pendidikan, kesehatan hingga pariwisata.
“Kita memiliki satu visi dan berada di satu kawasan, jadi kerja sama tersebut butuh ditingkatkan, terutama untuk upaya menyejahterakan masyarakat,” kata Badingan.
Sementara Asisten Administrasi Umum Sakundoko berharap adanya kerja sama ini bisa meningkatkan kesejahteraan di ketiga wilayah. Menurut dia, kerja sama ini sudah terjalin sejak lama dan dapat terlihat dalam sekretariat Pawonsari tentang pengelolaan kawasan geopark di ketiga wilayah.
“Kerja sama perlu ditingkatkan di semua sektor. Untuk saat ini dibahas masalah kelautan dan perikanan,” katanya
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Sosial17 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara