Uncategorized
Konsumsi Daging Sapi Yang Sakit, Puluhan Warga Gedangsari Keluhkan Sakit Diduga Anthraks
Gedangsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah warga di Padukuhan Jetis, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari mengeluhkan demam, gatal dan kulit melepuh berbentuk cincin warna kehitaman di jari tangan. Hal ini terjadi setelah warga di padukuhan tersebut mengkonsumsi daging sapi yang disembelih dalam kondisi sakit. Saat ini, petugas kesehatan baik dari Dinas Kesehatan Gunungkidul dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul tengah melakukan penyelidikan atas kejadian ini.
Informasi yang berhasil dihimpun, tanggal 19 Januari 2021 kemarin, sapi salah seorang warga setempat nampak kurang sehat. Kemudian, sebanyak 65 warga patungan untuk membeli sapi tersebut untuk kemudian disembelih dan dibagikan ke warga. Berselang 2 hari kemudian, sejumlah warga yang mengonsumsi daging itu mengeluhkan sakit mulai dari demam, badan sakit bahkan muncul luka di kulit tubuh dan tangan mereka.
Dari situ warga lantas berobat ke Puskesmas Gedangsari 1. Dengan adanya gejala yang mencurigakan itu, petugas kemudian mengambil sampel darah untuk diuji laboratoritum. Dikhawatirkan dengan ciri-ciri atau gejala tersebut para warga ini terpapar anthraks.
“Ada 10 warga kami yang diambil sampel darahnya untuk memastikan penyakit apa yang diidap. Dari situ mereka diberi antibiotik dan semua rawat jalan,” papar Dukuh Jetis, Maryadi, Jumat (28/01/2022).
Sejak kejadian tersebut, petugas kesehatan langsung melakukan tracing terhadap warga yang mengkonsumsi daging sapi. Hal ini dilakukan untuk penanganan dan mengetahui sejauh mana mereka yang mengonsumsi daging serta mengeluhkan gangguan kesehatannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan epidemiologi berdasarkan kasus ini. Dilihat dari gejala yang ada serta dengan kronologis kasus, menurut Dewi, memang tidak menutup kemungkinan bahwa hal itu mengarah ke gejala anthraks. Namun untuk memastikannya, dinas masih menunggu uji laboratorium dan menggali informasi lebih lanjut.
“Hari ini teman-teman Dinkes melakukan PE,” jelas Dewi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Retno Widyastuti. Ia mengatakan jika dinas telah mendapatkan laporan mengenai kejadian di Padukuhan Jetis tersebut. Kamis kemarin petugas telah mengambil sampel tanah untuk uji laboratorium.
“Karena dagingnya sudah dibrandu maka kami hanya mengambil sampel tanah untuk uji laboratorium,” ucap Retno.
“Kemungkinan satu minggu hasil lab baru turun. Mohon maaf belum bisa berkomentar banyak, kami masih menunggu apakah ini anthraks atau bukan,” tutupnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Politik2 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Olahraga24 jam yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Politik3 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Olahraga1 hari yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik