Pemerintahan
Kualitas Udara di Gunungkidul Terus Alami Penurunan






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seiring dimulainya penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru, aktivitas masyarakat mulai normal kembali. Lalu lalang kendaraan di Bumi Handayani pun meningkat tak seperti awal pandemi covid-19. Hal ini pun berdampak kepada penurunan kualitas udara yang ada di Gunungkidul. Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyebut kualitas udara mengalami penurunan.
Sebagaimana diketahui, beberapa tahun belakangan mobilitas kendaraan di Gunungkidul mengalami peningkatan seiring dengan berkembang pesatnya daerah. Kendaraan dari luar daerah masuk ke kabupaten Gunungkidul untuk sekedar melintas atau menuju obyek wisata. Belum lagi dengan bermunculannya perusahaan besar yang berdiri dengan mengoperasikan mesin-mesin yang berdampak pada menurunnya kualitas udara.
Rabu (19/09/2020) pagi tadi, DLH Gunungkidul menggelar uji emisi terhadap kendaraan yang melintas di seputaran jalan Jogja-Wonosari. Dalam giat tersebut ratusan kendaraan diberhentikan untuk dilakukan pengecekan.
“Ada 150 kendaraan yang kami uji pagi ini. Adapun yang disasar uji emisi adalah kendaraan roda dua. Dari total 150 kendaraan yang diuji emisi terdapat 37 kendaraan yang tidak lulus uji emisi,” ucap Aris Suryanto, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul.
Terhadap kendaraan yang tidak lolos uji emisi tersebut, DLH menyarankan agar pemilik kendaraan segera membawa kendaraan ke bengkel untuk diperbaiki. Sehingga kendaraan tersebut tidak menimbulkan polusi udara yang berlebih.







“Pemeriksaan kendaraan kami lakukan bersama tim gabungan dari Balai Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY,” ucap dia.
Ia menambahkan, uji emisi yang dilakukan DLH bertujuan untuk mengetahui kualitas udara di Gunungkidul. Pihaknya nantinya bisa merumuskan langkah kebijakan yang tepat dalam penanggulangan polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor.
Terpisah Kasi Pengendalian dampak Lingkungan, Fitri Iswinayu mengatakan, indeks udara di Gunungkidul sebetulnya masih baik. Kendati demikian, setiap tahunnya, kualitas udara terus mengalami penurunan meski hanya sedikit demi sedikit.
Adapun dikhawatirkan oleh pemerintah, yakni jika polusi udara semakin meningkat dapat berdampak pada kesehatan masyarakat. Sehingga harus dilakukan penanggulangan yang tepat.
“Secara garis besar uji emisi ini menguntungkan menguntungkan bagi pemilik kendaraan. Dimana mereka jauh lebih mengetahui kondisi kendaraan dan paling tidak dapat segera dilakukan perbaikan,” jelas dia.
Sebagai tambahan informasi, motor dua tak memiliki standar 10.000 HC, sedangkan untuk empat tak 2.400. Kemudian untuk kendaraan keluaran terbaru sekitar 2.000 HC