Pemerintahan
Kunjungi Bleberan, Sultan Minta Masalah BABS Yang Sudah Belasan Tahun Terjadi Diselesaikan
Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap masalah Buang Air Besar Sembarangan (BABS) yang selama ini terus terjadi dapat segera diselesaikan. Pasalnya, isu tersebut telah belasan tahun terjadi namun tak kunjung juga ada penyelesaian. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Rabu (08/05/2019).
Sri Sultan Hamengku Buwono mengatakan, salah satu cara untuk mempercepat penyelesaian masalah tersebut adalah tersedianya air di setiap rumah. Dengan adanya air yang mencukupi di setiap rumah, maka warga masyarakat bisa memiliki toilet di rumahnya.
“Isu BABS itu sudah 12 tahun. 18 tahun saya menjadi gubernur 12 tahun mengalami isu itu. Bagaimana kita mau bilang stop BABS kalau tidak ada air, tidak ada toilet di setiap rumah,” kata Sri Sultan.
Ia menambahkan, sebenarnya Gunungkidul mampu mengatasi permasalahan tersebut. Sebab, air baik berupa sumber mata air maupun sungai sangat banyak jumlahnya. Hanya saja, pengelolaannya harus dilakukan secara profesional.
“Di sini (sumber mata air Bleberan) saya tadi dengar mampu mengeluarkan air sebanyak 80 liter per detik. Tapi hanya digunakan 16 liter per detik, itu bagus untuk menjaga kelestarian,” kata dia.
Harapannya, air dari sumber tersebut dapat dialirkan ke seluruh warga Desa Bleberan. Namun jika kebutuhan air di wilayah tersebut sudah lebih dari cukup, disarankan untuk dialirkan ke warga desa tetangga.
“Kalau Bupati maksimal hanya boleh 10 tahun. Maka program ini (penanganan isu BABS) harus dilanjukan oleh pemimpin selanjutnya. Agar dapat terselesaikan 1 isu itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Unit Air Bersih BUMDes Bleberan, Udi Waluyo memaparkan jika saat ini pihaknya berfokus untuk mengalirkan air sampai ke rumah-rumah warga. Menurutnya saat ini sudah ada ratusan warga yang menikmati air bersih dari sumber tersebut.
“Dimanfaatkan sejak 2012, dulu ada 500an sekarang 700an dari target 1.072,” jelas Udi.
Ia mengatakan, kendala yang dihadapi saat ini adalah kesulitan dalam memasang jaringan pipa. Sebab selain jarak sumber ke rumah warga, harga pipa juga menjadi kendalanya.
“Kita masih meminta uluran tangan pemerintah untuk bisa membantu. Karena harganya sangat mahal,” kata dia.
Sementara itu data dari Dinas Kabupaten Gunungkidul, 32 persen warga Gunungkidul belum memiliki fasilitas jamban sehat sesuai dengan kriteria umum. Dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) sejak beberapa tahun belakangan telah berupaya memberikan sejumlah program untuk menuntaskan kondisi ini.
Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan, saat ini masyarakat belum menggunakan jamban sehat sesuai dengan kriteria pemerintah yang ditetapkan. Sehingga hal itu masih menjadi problema yang harus diselesaikan bersama OPD lainnya.
“Buang Air Besar Sembarangan dengan jambanisasi memang berhubungan erat akan tetapi berbeda. Saat ini sudah 100 persen warga Gunungkidul tidak melakukan BABS tapi memang masih ada segelintir warga yang menggunakan jamban ala kadarnya,” kata Priyanta.
Pemenuhan jamban sehat sendiri juga dilakukan melalui program Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan. Sehingga masing-masing mampu mengalokasikan dana yang diperoleh untuk pembangunan jamban sehat bagi masyarakat yang membutuhkan. Tak hanya itu, melalui program pemerintah desa pemenuhan fasilitas ini juga dapat dilakukan.
“Terus diupayakan agar semua masyarakat Gunungkidul memiliki fasilitas yang memadahi mengingat baru 78 persen yang memiliki jamban sehat atau layak,” imbuh dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya