Pemerintahan
Kunjungi LIPI, Menristekdikti Minta Pemkab Dukung Penuh Pengembangan Teknologi Pengolahan Bahan Pangan






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah daerah didorong agar mampu meningkatkan teknologi terutama dalam industri pangan. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal. Dengan adanya produk lokal yang berdaya saing tinggi, maka nantinya akan berdampak terhadap nilai guna suatu barang dalam segi komersil yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat.
Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, pihaknya menyoroti produk lokal yang saat ini dinilai masih belum mampu bersaing dengan produk luar. Salah satu penyebabnya menurut Natsir ialah pada sistem standarisasi pengolahan makanan.
"Saya mengambil contoh di Singapura ada outlet nasi padang, di sana chefnya sudah punya sertifikat. Makanannya pun demikian. Kalau penjual kita mau kesana tidak bisa karena belum punya standarisasi," kata Nasir kala melakukan kunjungan kerja di Balai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) jalan Yogya Wonosari km 31.5, Gading, Playen, Gunungkidul, Jumat (13/07/2018) siang.
Namun demikian, dirinya mengapresiasi adanya inovasi teknologi pengalengan yang dilakukan Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunungkidul. Hal yang perlu diperhatikan menurutnya ialah proses pemasaran produk yang telah ada tersebut.
"Saya berharap ke depannya produk lokal tidak hanya dijual di outlet-outlet saja tetapi juga dapat dipasarkan di bandara maupun pasar modern. Jadi produknya harus memiliki ketahanan yang panjang (kadaluarsa) paling tidak satu tahun," katanya.







Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi menanggapi baik arahan menteri untuk peningkatan kwalitas produk serta pemasaran. Saat ini pihaknya pun telah berkoordinasi dengan sejumlah supermarket atau pasar modern untuk ikut serta memasarkan produk lokal.
"Kami bersama bupati sudah menghimbau kepada pasar modern agar ramah kepada produk-produk lokal UMKM Gunungkidul, bahkan camat Patuk sampai mendatangi pasar modern agar mau menjual produk UMKM," katanya.
Immawan pun sependapat dengan adanya standarisasi kesehatan (higienis) makanan dan rasa. Untuk itu pihaknya akan mengandeng Disperindag dan Bappeda untuk langkah kedepan.
Sementara itu Kepala BPTBA LIPI, Hardi Julendra mengatakan teknologi pengemasan makanan tradisional merupakan salah satu teknologi unggul di BPTBA LIPI, yang dapat mendorong produk UMKM semakin bersaing.
“Teknologi tersebut telah melalui tahap riset pengemasan makanan tradisional sejak 2004 dan mulai diseminasikan (digunakan) oleh masyarakat khusunya UMKM sejak 2009,” ujarnya.
Hardi mengatakan keunggulan dari teknologi pengemasan makanan tradisional ini adalah awet tanpa bahan pengawet hingga satu tahun lebih, tidak merubah cita rasa, mudah dibawa sehingga dapat dijadikan oleh-oleh luar kota bahkan luar negeri.
“Harapannya dengan teknologi ini makanan tradisional Indonesia dapat menjadi kuliner Nusantara yang mendunia,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
bisnis4 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter