Pemerintahan
Terlalu Banyak Mengandung Gula, Iklan Kental Manis Dianggap Menyesatkan
Wonosari,(pidjar.com)–Masyarakat diminta lebih cermat dalam pemberian makanan termasuk susu, terutama kepada balita. Alih-alih memberikan suplemen yang bergizi, bahan makanan tersebut justru berbahaya bagi kesehatan sang buah hati. Belum lama ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis keterangan bahwa Susu Kental Manis (SKM) di pasaran tidak cocok untuk anak-anak.
Hal itu tentu saja cukup bertentangan dengan iklan produsen yang selama ini sebagian besar selalu menampilkan balita di dalamnya. Dikhawatirkan masyarakat salah menafsirkan iklan visual yang beredar tersebut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya mengatakan, secara resmi pihaknya belum menerima surat edaran dari pemerintah pusat terkait SKM. Namun informasi dari BPOM telah diterima terkait produk yang tidak cocok dengan balita itu.
"SKM lebih banyak mengandung gula hampir 50%. Hal itu dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang balita," kata Priyanta kepada pidjar.com, Senin (09/07/2018).
Dampak buruk yang dimaksud yakni balita dapat mengalami obesitas. Selain itu, juga dapat memicu diabetes, gangguan jantung dan beberapa penyakit organ dalam lainnya.
"Susu bagi balita diperuntukan terutama untuk menunjang kebutuhan protein. Tapi di SKM yang beredar itu kandungan proteinnya hanya kurang dari 5 gram tiap kaleng. Kadar tersebut sangat tidak memenuhi kebutuhan balita," lanjut Priyanta.
Priyanta sedikit menyayangkan iklan yang ditayangkan produsen. Sebab dari penilaiannya, iklan tersebut sangat menyesatkan, terlebih jika ditelan mentah-mentah oleh para konsumen.
"Iklan yang ditayangkan oleh produsen sangat menyesatkan bagi masyarakat karena dengan banyak menampilkan anak balita mengkonsumi SKM. Hal itu bisa ditafsirkan bahwa SKM sangat cocok untuk balita padahal sebaliknya," ujar dia.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar lebih cermat dalam memberikan tambahan makanan kepada anak-anak. Sebab banyak banyak bahaya mengancam jika salah memberikan makanan kepada anak.
"Produsen SKM sudah mencantumkan kandungan di label apakah susu apa creamer. Lha masyarakat harus cerdas membaca labelnya. Jangan salah tafsir," pungkas dia.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini