Connect with us

Sosial

Kurang Dari Dua Hari Sekali, Kejahatan Terjadi di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tingkat kriminalitas di Gunungkidul pada tahun 2018 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2017 lalu. Bahkan, jika dirata-rata, aksi kejahatan yang terjadi menyasar 3 jiwa per 10.000 penduduk. Kejahatan juga terjadi setiap kurang dari 48 jam.

Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan,tindakan kriminalitas pada tahun ini sejumlah 249 kasus atau naik 9,21 persen dibanding tahun lalu yang hanya 228 kasus. Dari total kasus yang ada, diakuinya belum semua kasus saat ini bisa terungkap oleh jajarannya.

“Sebanyak 147 kasus berhasil kita tangani, sedangkan sisanya masih belum,” kata Fuady, Sabtu (29/12/2018).

Dari total kasus yang ada, tindak kriminalitas di Gunungkidul terjadi setiap 35 jam 10 menit 48 detik. Rentang waktu tersebut naik dari sebelumnya yang berada pada angka 38 jam sekali.

Berita Lainnya  Rencana Pembangunan Sirkuit Gunungkidul, Antara Asa dan Pesimisme

Kapolres menambahkan, tindakan kriminalitas yang terjadi pada tahun ini didominasi oleh pencurian dengan pemberatan yang berada pada angka 63 kasus. Kemudian disusul oleh kasus pencurian kendaraan bermotor dengan jumlah 25 kasus.

“Jadi kasus pencurian di Gunungkidul ini cukup banyak. Baik menyasar rumah maupun kendaraan yang biasanya terparkir di sekitar rumah,” terang Fuady.

Selain itu, tindak kejahatan lain yang mengalami kenaikan adalah kejahatan yang melibatkan korban pada perempuan. Diantaranya, kasus pornografi, merusak kesopanan dan kekerasan dalam rumah tangga.

“Jumlah kasusnya meningkat, karena korban saat ini juga sudah berani melapor. Tentu ini juga berkat dukungan dari pemerintah yang melakukan pendampingan kepada korban (perempuan) sehingga mereka tidak pasrah namun berani bersuara,” kata Fuady.

Semenetara itu, untuk wilayah paling sering terjadi tindak krimnalitas berdasarkan data polsek berada di Kecamatan Wonosari dengan 24 kasus kemudian disusul dengan Kecamatan Playen dengan 17 Kasus dan Kecamatan Semin dengan 13 kasus. Sedangkan, untuk laporan yang masuk ke Polres Gunungkidul sendiri berjumlah 104 kasus.

“Setiap kecamatan ada kasus, tapi minim. Seperti wilayah Girisubo, Gedangsari dan Saptosari itu berada pada peringkat terakhir,” ungkap dia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler