Pemerintahan
Kurangi Ketergantungan Import, Kementan Galakkan Penanaman Kedelai di Gunungkidul
Semin,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Dalam mencukupi kebutuhan kedelai di Indonesia, Pemerintah Pusat masih mengandalkan import dari negara lain. Guna mengurangi ketergantungan kedelai import, perlahan Kementerian Pertanian Indonesia mulai menggalakkan penanaman kedelai salah satunya di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan jika saat ini untuk mencukupi kebutuhan kedelai dalam negeri masih mengimport dari negara lain. Disebutnya lebih dari 90% kedelai yang saat ini beredar merupakan hasil import. Salah satu alasan masih diimportnya kedelai dari luar negeri ialah karena harganya yang masih murah dan kedelai import lebih disukai di pasaran.
“Kita masih butuh kedelai sekitar 3,6 juta, diimport itu semua,” jelasnya saat penanaman kedelai di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Selasa (06/06/2023).
Untuk mengejar kebutuhan kedelai di dalam negeri, menurutnya perlu digalakkan penanaman kedelai di Indonesia. Hal itu untuk mengurangi angka ketergantungan terhadap import kedelai. Dengan adanya penanaman kedelai seluas 1.000 hektare di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, diharapkan dapat membantu langkah Kementerian untuk mengurangi import kedepannya. Sehingga kedepannya diharapkan penanaman kedelai lebih massif lagi khususnya di Gunungkidul.
“Bukan hanya menanam saja tapi juga dipikirkan siapa pembelinya, ini sudah dalam rancangan. Tadi juga ada penandatanganan MoU oleh Dirjen,” terangnya.
“Mudah-mudahan dengan langkah ini import kedelai bisa dikurangi secara bertahap,” sambungnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyampaikan jika penguatan ekonomi di Gunungkidul sebagian besar berasal dari sektor pertanian. Dicontohkannya, meskipun pandemi melanda dunia selama tiga tahun nyatanya di Gunungkidul tidak sampai terjadi krisis pangan sehingga dapat pulih lebih cepat dibandingkan lainnya.
“Sekitar 60% penguatan ekonomi di Gunungkidul ditopang sektor pertanian,” ujarnya.
Disebutnya produksi kedelai setiap tahunnya di Gunungkidul mengalami progres yang baik. Hal ini sejalan dengan luasan lahan penanaman kedelai di Gunungkidul yang terluas se DIY. Dari total 5.932 hekare lahan penanaman kedelai di DIY, 4.397 hektare diantaranya berada di Gunungkidul. Sehingga diharapkan Gunungkidul ini bisa menopang kebutuhan kedelai di Indonesia kedepannya.
“Inilah kekuatan di Gunungkidul, di sektor pertanian. Ketahanan pangan di Gunungkidul juga bisa sampai sekitar 7 bulan” tutupnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Politik2 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Olahraga24 jam yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Politik3 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
Olahraga1 hari yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik