Pemerintahan
Lagi, Ternak Milik Warga Hargomulyo Ditemukan Mati Mendadak
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul kembali mencatat adanya seekor ternak yang mati mendadak di Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari pada Selasa (08/02/2022). Petugas kemudian melakukan penanganan dan mengirimkan sampel ke BBVet Wates untuk diuji laboratorium. Di Kalurahan Hargomulyo sendiri memang sebelumnya ditemukan kasus kematian ternak akibat anthraks. Saat ini, kalurahan tersebut bahkan telah ditetapkan sebagai zona merah penyebaran anthraks.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Retno Widyastuti mengatakan, Selasa (08/02/2022) kemarin, pihaknya mendapatkan laporan perihal adanya seekor kambing yang mati mendadak di Kalurahan Hargomulyo. Petugas kemudian bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan mulai dari penguburan bersama warga, pengambilan sampel dan lainnya.
“Langsung kami lakukan penanganan dan pengambilan sampel,” ucap Retno, Rabu (09/02/2022).
Dengan adanya kasus kematian kambing tersebut, total sudah ada 17 ternak di Gunungkidul yang mati sejak pertengahan Desember sampai Februari ini. Adapun berdasarkan hasil laboratorium BBVet Wates, belum semuanya turun. Sementara baru 2 sapi dan seekor kambing di Kalurahan Gombang yang dinyatakan positif anthrak. Sementara di Hargomulyo hanya 1 sapi.
“Masyarakat tetap kami edukasi untuk mengubur ternak yang mati. Jangan sampai ada kejadian ternak sakit kemudian mati dan dibrandu (sembelih serta konsumsi),” ucap drh. Retno.
Sebab berdasarkan budaya selama ini, masih banyak masyarakat yang justru menjual atau menyembelih ternak mati untuk dikonsumsi. Tindakan semacam ini yang perlu diluruskan, sebab dapat menyebabkan penularan penyakit salah satunya anthraks ini.
Pengguyuran cairan formalin di kandang, pemberian antibiotik pada ternak di zona merah dan zona terdekat terus diberikan. Nantinya jika tanah atau kandang sudah negatif anthraks akan segera dilakulan pengecoran, sedangkan untuk vaksin anthraks juga akan segera dilakukan oleh petugas.
“Kalau untuk vaksin nantinya dilakukan di zona tertular dan di zona terancam,” paparnya.
Beberapa waktu lalu, hasil dari pendataan sementsra yang dilakukan, ada sekitar 1.100 ternak di dua Kalurahan tersebut yang nantinya akan diberikan vaksinasi. Saat ini aktifitas keluar masuk ternak di zona merah tidak diperkenankan oleh pemerintah. Kebijakan ini diberlakukan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
-
Sosial5 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial5 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik6 hari yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk