Sosial
Lesunya Penjualan Hewan Kurban Tahun Ini, Pedagang Sampai Tak Berani Perbanyak Stok










Wonosari,(pidjar.com)–Menjelang hari raya Idul biasanya menjadi panen rezeki bagi para pedagang ternak. Lonjakan permintaan di tengah harga yang tinggi membuat para pedagang tersebut meraup untung besar pada momen ini. Namun, hal sebaliknya terjadi pada momen Idul Adha di masa pandemi ini. Mendekati Idul Adha yang juga bersamaan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat intensitas transaksi para pedagang ternak di Gunungkidul sangat lesu.
Bahkan sejumlah pedagang menyebut bahwa Idul Adha kali ini adalah rekor penjualan terendah yang mereka alami. Tak jarang, pada pedagang hewan kurban tersebut tak berani menyetok berlebih dagangannya untuk menghindari resiko tak terjual sehingga menuai kerugian.
Seperti diungkapkan oleh Mbah Sabar, seorang blantik kambing dari Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari. Hingga saat ini, kurang dari seminggu jelang Idul Adha, penjualan ternak belum seperti yang diharapkan. Penjualan tahun ini jauh lebih sepi dibanding tahun sebelumnya.
“Padahal lebaran kurban sudah dekat, tapi tidak tahu kenapa malah sepi penjualannya,” ucapnya pada wartawan, Kamis (15/07/2021).
Hingga beberapa waktu lalu, belum ada kenaikan penjualan maupun kenaikan harga yang signifikan terhadap jualannya. Minimnya kenaikan harga ini dikarenakan sepinya permintaan sehingga pedagang enggan untuk menaikkan harga hewan kurban yang dijualnya.
Keadaan serupa turut dialami oleh Yitno, pedagang hewan kurban asal Kapanewon Panggang. Yitno yang sudah puluhan tahun berprofesi sebagai pedagang sapi dan kambing ini bahkan mengaku enggan untuk menyetok hewan kurban lantaran kondisi pasar yang tidak stabil. Biasanya, Yitno mengirimkan hewan khusus sapi ke wilayah Jabodetabek. Namun pada tahun ini, jumlah yang dikirimkan jauh lebih sedikit daripada tahun-tahun sebelumnya. Selain menyasar pasar luar daerah, hewan kurban dagangannya tak jarang dibeli dari peternak yang ada di Panggang dan Saptosari.
“Saya tidak berani menyetok banyak, takut nanti kalau rugi. Kalau sapi di luar daerah sudah habis, maka baru dikirim lagi,” terang Yitno.
Lain lagi dengan yang dilakukan oleh Sunyoto, pedagang sapi warga Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang. Di tengah pemberlakuan aturan pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah ini, ia memilih memanfaatkan media sosial. Ia menggunakan Facebook serta Whatsaap untuk menawarkan hewan kurban yang dijualnya. Namun dalam pembeliannya, ia tetap mensyaratkan pertemuan fisik guna mengetahui kondisi hewan yang dijualnya secara langsung.
“Misalnya ketika calon pembeli sudah suka dan merasa cocok tetap saya minta untuk melihat (hewan kurban) secara langsung. Agar mengetahui kondisi sapinya langsung,” jelasnya.
Hingga saat ini, Sunyoto dapat menjual sebanyak 16 ekor sapi melalui penawarannya lewat cara online. Adapun kebanyakan pembeli berasal dari luar Gunungkidul. (Roni)


-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gunungkidul Tanam Cabe Keriting PM99, Belasan Kali Panen Sekali Masa Tanam
-
Budaya3 minggu yang lalu
Temuan Diduga Yoni Pemujaan Masa Hindu, Puluhan Tahun Hanya Terbengkalai di Ladang
-
Politik3 minggu yang lalu
Sentil Bupati Sibuk Hadiri Acara Rasulan, Golkar: Bukan Prioritas Seharusnya
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Maling Obrak-abrik Tanjungsari, Belasan Rumah Warga Jadi Korban
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Balada Mas Ipung, Gagah Tebar Uang Untuk Mimpi Jadi Bupati, Kini Dilaporkan Kasus Penipuan
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Upaya Pengembangan Wisata Minat Khusus, Warga Dilatih Jadi Pemandu Goa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Pengurus IKG Bali Dikukuhkan Bupati, Bentuk Solidaritas dan Budaya Jawa di Perantauan
-
Politik2 minggu yang lalu
Empat Parpol Anyar Mendaftar ke Kesbangpol Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Belasan Ribu Warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Masih Belum Tertangani Pemerintah
-
Sosial2 minggu yang lalu
Senjakala Produksi Garam Kanigoro, Terlalu Asin dan Gagal Tembus Pasar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Belasan Ribu Warga Gunungkidul Masih Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni, Pemerintah Gelontorkan Program Perbaikan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Lelang Jabatan 3 OPD, Ini Nama-nama Yang Lolos 3 Besar