fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Lima Kalurahan Lolos Seleksi Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru

Diterbitkan

pada

BDG

Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Adaptasi Kebiasan Baru saat ini tengah digaungkan oleh pemerintah pasca pandemi covid19. Pemkab Gunungkidul terus melakukan monitoring tentang penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat. Untuk terus meningkatkan kesadaran diri dalam penerapan protokol kesehatan, pihak pemerintah berupaya melakukan kalurahan mana yang AKBnya terbaik mewakili Gunungkidul.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Kartini mengatakan, sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru ini dilakukan sebagai langkah Pemkab dalam menyongsong kehidupan pasca pandemi. Pemerintah tengah membuat semacam seleksi, dimana ada 30 kalurahan yang ikut dalam seleksi. Dari jumlah tersebut 5 kalurahan yang kuat dalam penerapan AKB kemudian dilakukan monitoring kembali.

“Ada 30 Kalurahan yang ikut dalam seleksi profil kalurahan, saat ini sudah masuk 5 besar dan hari ini akan melakukan Monev ke 5 kalurahan itu,” tutur Kartini di sela-sela monitoring di Kapanewon Tepus, Rabu (18/11/2020).

Kelima daerah yang telah lolos seleksi tersebut mewakili masing-masing Kapanewon yang ada di kabupaten Gunungkidul yakni Kalurahan Sidoharjo yang mewakili Tepus, Kalurahan Siraman yang mewakili Wonosari, Kalurahan Dengok yang mewakili Playen, Kalurahan Petir yang mewakili Rongkop, dan Kalurahan Wiladeg mewakili Karangmojo. Sejumlah kategori pun telah dinyatakan terpenuhi.

Berita Lainnya  Berpotensi Jadi Jalur Penyelundupan Narkoba, Kawasan Pantai Selatan Mulai Mendapatkan Pengawasan

“Ada beberapa kategori yang kami nilai, bagaimana persiapan AKB,” ujar dia.

Adapun kategori penilaian adalah berdasarkan bagaimana cara pemberdayaan masyarakat dan sejauh mana persiapan adaptasi kebiasaan baru yang dilakukan oleh pemerintah desa sambil menunggu adanya vaksin. Sedangkan evaluasi lebih banyak ditujukan kepada masyarakat tentang bagaimana persiapan mereka dalam upaya pencegahan sesuai Perbup Nomor 68 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru.

“Sesuai perbup ya masyarakat harus melakukan adaptasi kebiasaan baru, sambil nunggu vaksin juga kan belum sampai sin,” terang Kartini.

Sementara itu petugas Kalurahan Siaga Sidoharjo, Eka Sulistyana mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, mewajibkan untuk menyediakan tempat cuci tangan di tempat umum, hingga membentuk petugas desa siaga atau Tim Kampung Tangguh Nusantara.

Berita Lainnya  Pabrik Besar Mulai Dibangun di Semin, Ribuan Tenaga Kerja Bakal Terserap

Menurut Eka, kegiatan tersebut dapat menjadi tolak ukur bagi pemerintah desa dalam menghadapi berbagai bencana terutama Covid-19.

“Kami masih menunggu surat keputusan pembentukan tim, dan kegiatan tadi menjadi tolak ukur kami dalam persiapan selanjutnya. Kalau masalah hadiah itu nanti,” tandas Eka.

Penerapan protokol kesehatan terus ditekankan kepada masyarakat dalam setiap kesempatan. Pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk pemanfaatan masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak disetiap kegiatan kemasyarakatan.

“Respon masyarakat sendiri cukup baik. Mereka patuh dengan himbauan pemerintah. Untuk menyikapi sebaran covid-19 masyarakat juga kami edukasi untuk tidak panik tapi tetap antisipasi,” tutupnya.(DINA KAMILA)

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler