Connect with us

Sosial

Lulusan SD Tahun Ini Sedikit, SMP di Gunungkidul Terancam Kekurangan Siswa

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Gunungkidul kemungkinan besar akan mengalami kekurangan pendaftar pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru(PPDB) tahun ajaran 2018/2019 ini. Pasalnya, saat ini lulusan sekolah dasar di Gunungkidul cukup minim. Tak sebanding dengan kursi di SMP yang tersedia.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Bahron Rosyid memaparkan, pada tahun ajaran 2017/2018 lalu, jumlah lulusan SD hanya berjumlah 9222 siswa. Sementara untuk kuota SMP baik negeri maupun swasta ada sebanyak 11.700 siswa. Adanya selisih antara jumlah lulusan SD dengan kuota di SMP serta MTs yang tersedia ini tentunya akan membuat sejumlah sekolah kekurangan siswa.

Berita Lainnya  Kesal dengan Tuduhan Penghadangan Ambulance, Relawan Desa Banaran Bubarkan Diri

“Kuota di SMP serta MTs lebih banyak daripada jumlah lulusan SD untuk tahun ini,” kata Bahron, Minggu (01/07/2018) siang.

Menurut Bahron, adanya penerapan sistem zonasi dalam PPDB pada tahun ini membuat nantinya tak hanya sekolah swasta saja, melainkan juga untuk sekolah negeri juga tetap terancam kekurangan murid. Sebagaimana diketahui, dalam sistem zonasi, salah satu indicator yang dijadikan sebagai pertimbangan utama adalah jarak sekolah dengan siswa.

Namun demikian, Bahron menegaskan bahwa kekurangan siswa yang akan dialami oleh sejumlah sekolah tersebut bukan lantaran penerapan zonasi PPDB.

“Karena memang siswa yang lulus dari kelas 6 SD tahun ini memang sedikit,” lanjutnya.

Ia mengatakan dengan diberlakukannya sistem zonasi pada PPDB tahun ini tidak akan membunuh sekolah-sekolah swasta yang ada di Gunungkidul.

Berita Lainnya  PDAM Revitalisasi Empat Sumber Air Demi Atasi Wilayah Kurang Air

"Jika ada sekolah yang kekurangan murid, itu bukan karena terdampak dengan sistem zonasi tetapi jika melihat data memang ada penurunan jumlah siswa yang lulus dari kelas 6 SD," jelasnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMP Kanisius Wonosari Yohanes Nugraha, problema perihal kekurangan siswa disebutnya tak menjadi masalah. Di SMP Kanisius Wonosari sendiri, setiap tahunnya memang serapan kuota siswa anyar seringkali tidak maksimal.

“Kami sudah terbiasa dengan hal semacam ini (kekurangan siswa),” beber Nugraha.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler