Connect with us

Info Ringan

Makan-makan Kembali ke Alam di Pasar Godong Jati

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pariwisata dan tempat makan belakangan ini tumbuh pesat di Kabupaten Gunungkidul. Pemiliknya masing-masing mempunyai konsep dan target bidikan yang berbeda. Selain rasa makanan, para pengusaha kuliner juga mengembangkan sejumlah konsep untuk tempat. Ada yang menyuguhkan nuansa millenial, modern, instagramable, klasik, kejawen, mewah hingga konsep yang kembali ke alam dan sangat tradisional. Yang baru saja dibuka adalah Pasar Godong Jati yang berada di Taman Edukasi Madu Bronto, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen.

Di lokasi ini, masyarakat dan pengelola membaur menjadi satu untuk menghidupkan lokasi yang memang sebenarnya sangat strategis, unik dan masih sangat kental dengan alam yang tradisional. Dari ide dan gagasan yang muncul kemudian dibuatlah pasar Godong Jati yang unik dan patut untuk dicoba.

Lokasi pasar ini berada di sisi selatan obyek wisata Sri Gethuk. Jika datang dari Jogja membutuhkan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dengan jalur Jogja-Piyungan-Patuk-Playen-Sri Gethuk kemudian ke arah Banyusoco. Atau jika dari Kota Wonosari, membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan.

Berita Lainnya  Enam Tips Menghalau Jerawat Punggung

Masuk di kawasan ini, pengunjung akan disambut dengan ramahnya masyarakat sekitar dan dimanjakan dengan suasana yang masih asri, rindang dan kental dengan nuansa pedesaan. Beragam jajanan tradisional dan olahan khas Jawa serta Gunungkidul dijajakan di lokasi tersebut. Uniknya, sesuai dengan nama yang digunakan semua panganan yang dijual dibungkus dengan godong jati atau daun jati.

Sedikitnya ada 25 jenis makanan yang dijual di pasar Godong Jati ini. Mulai dari sego berkat, gudeg godong kates, puli tempe, pecel, jadah, meniran, timus, bothok dan beragam lainnya. Selain dimanjakan dengan menu ndeso dan suasana yang asri, pengunjung juga dibuat heran dengan harga yang dipatok karena harganya yang sangat ramah dengan kantong semua kalangan.

“Konsepmya memang kembali ke alam ya, semua yang dijajakan ini adalah hasil bumi masyarakat sini kemudian diolah untuk meningkatkan nilai jualnya. Selain jajanan tradisional, disini kita suguhkan suasana yang membuat nyaman pengunjung. Jauh dari bisingnya perkotaan,” papar Suhari Condro Wasono, penggagas Pasar Godong Jati.

Ia menjelaskan Kawasan Taman Edukasi Madu Bronto sebenarnya sudah ada sejak lama. Maka dari itu, untuk semakin menghidupkan lokasi itu, masyarakat dibantu oleh sejumlah pihak menangkap peluang dengan membuka Pasar Godong Jati. Yang mana paling tidak ada penghasilan yang didapat oleh masyarakat sekitar dari kegiatan yang ada.

Berita Lainnya  Enam Manfaat Menerapkan Pola Hidup Hemat

“Baru dibuka awal Desember 2021 ini, tentu ke depannya akan terus dikembangkan dengan ide-ide lainnya. Perlu dukungan dari berbagai pihak untuk peningkatan selanjutnya,” jelas dia.

Sejauh ini, dengan konsep yang sederhana dan tradisional, justru membuat orang-orang tertarik dan penasaran dengan Pasar Godong Jati. Pada awal-awal pembukaan, banyak sekali yang berkunjung ke lokasi tersebut. Sejumlah pejabat pun juga sudah mampir untuk menikmati olahan makanan dan suasana di sini, mulai dari Istri Bupati, Dyah Sunaryanta, kemudian Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Suharno, dan lainnya.

Salah seorang pengunjung, Via mengatakan ia dirinya mengetahui tempat ini dari sejumlah orang yang sudah berkunjung. Dari mulut ke mulut, kabar yang ia dapatkan adalah lokasi Pasar Godong Jati ini unik, murah, serta nyaman. Sehingga saat ada waktu luang, ia kemudian memutuskan untuk berkunjung untuk mencoba.

Berita Lainnya  Jalan Satu-satunya Hancur Tertimpa Runtuhan Bukit 200 Meter, Warga Tiga Padukuhan Harus Beraktifitas di Bawah Ancaman Bahaya

“Konsepnya unik, terus harganya juga murah juga. Di sini kita tidak hanya jajan tapi juga menikmati suasana yang asri, bisa sambil menghilangkan penat karena aktifitas keseharian,” ucap dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler