Connect with us

Sosial

Jalan Satu-satunya Hancur Tertimpa Runtuhan Bukit 200 Meter, Warga Tiga Padukuhan Harus Beraktifitas di Bawah Ancaman Bahaya

Diterbitkan

pada

BDG

Gedangsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Gunungkidul pada 28 November 2017 silam masih menyisakan derita bagi warga tiga padukuhan di Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari. Hal ini disebabkan lantaran longsornya bukit setinggi 200 meter yang materialnya menutup satu-satunya jalan untuk beraktifitas warga di Padukuhan Ngipik, Ketelo dan Gupit.

Hingga saat ini, meski sudah lebih dari 2 minggu berselang sejak bencana datang, sebagian besar jalur tersebut masih tertutup material longsor berupa batu besar dan lumpur. Alhasil, lantaran sebagian jalan masih tertutup lumpur, akses untuk kendaraan roda empat maupun lebih ditutup total. Jalanan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Praktis warga harus menempuh bahaya saat berkendara lantaran tak hanya longsor susulan yang masih mungkin sewaktu-waktu terjadi, di kanan-kiri jalan tersebut juga terdapat jurang menganga. Situasi sendiri semakin berbahaya ketika hujan luncur lantaran tanah yang berceceran di jalanan berubah menjadi lumpur sehingga jalan menjadi sangat licin. Selain itu, tepat di bukit yang sempat longsor, masih terdapat batu raksasa yang berpotensi untuk runtuh sewaktu-waktu karena kondisinya memang sudah mengkhawatirkan. Guna mengantisipasi runtuhnya batu besar berdiameter sekitar 20 meter tersebut, sejumlah warga berinisiatif untuk memecah batu secara manual menggunakan peralatan seadanya.

Berita Lainnya  Sebagian Lahan Pertanian di Gunungkidul Akan Panen Padi Pada Musim Paceklik

Satiman, warga Padukuhan Ketelo, Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari mengaku harus mengumpulkan keberanian saat melalui jalur tersebut. Namun begitu, meski dilanda rasa was-was, baginya tidak ada pilihan yang lain mengingat jalur tersebut merupakan jalan satu-satunya untuk beraktifitas.

“Memang tidak ada jalan lain. Mau bagaimana lagi,” keluh dia, Kamis (14/12/2017) siang.

Selama ini menurutnya, belum ada perhatian dari pemerintah. Warga sebelumnya memang harus berjibaku dalam membersihkan material longsor yang sempat menutup total jalan.

“Ini jembatan kecil juga putus, warga berinisiatif untuk membangun jembatan darurat dari bambu,” ucap Satiman.

Sementara itu, Kepala Desa Tegalrejo, Sugiman mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait perbaikan infrastruktur dan rumah. Khusus untuk proses perbaikan di jalur ketiga padukuhan tersebut, pihaknya terkendala beratnya medan.

Berita Lainnya  Girangnya Kalangan Disabilitas Mulai Gencar Dilibatkan Dalam Program dan Kegiatan Pemerintah

“Operator alat berat tidak ada yang sanggup menjangkau sampai ke sana,” papar Sugiman.

Dampak bencana menurutnya paling parah terjadi di Padukuhan Ketelo dan Ngipik. Di lokasi tersebut, dua rumah rusak berat tertimpa material longsor. Sementara puluhan lainnya, dalam situasi kritis lantaran sewaktu-waktu longsor susulan masih mengancam dan bisa sewaktu-waktu terjadi. Pemerintah Desa Tegalrejo yang berkoordinasi dengan Pemda DIY masih terus berupaya untuk merelokasi warga yang terancam longsor.

"Kita berencana melakukan relokasi warga yang terancam, dengan menyediakan tanah Sultan Ground. Tetapi kami masih menunggu koordinasi masing-masing dukuh. Kemungkinan tahun depan untuk tahap rehap rekon karena tahun ini tidak bisa," ucapnya. 

Dihubungi terpisah, Kasi Logistik dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sutaryono mengatakan, pihaknya sudah melakukan survei lokasi di Desa Tegalrejo. Namun senada dengan Kepala Desa, Sutaryono memaparkan bahwa upaya pembersihan jalur terkendala medan yang sulit untuk diakses alat berat.

Berita Lainnya  Fenomena Mabuk Menggunakan Air Rebusan Pembalut Mulai Marak di Berbagai Daerah, Ini Kata Polisi dan Dinas Kesehatan

“Pembersihan jalur dilakukan dengan cara manual, memang lambat tapi sejauh ini cukup ada perkembangan. Jalan yang mulanya tertutup total saat ini sudah bisa dilalui oleh roda dua,” beber dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler