Politik
Makin Santer Maju Pilkada, Kolonel Tugiman Ceritakan Sempat Bertemu Immawan Wahyudi






Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Gunungkidul sudah semakin dekat. Beberapa tokoh sudah mulai meramaikan bursa pemilihan pemimpin Gunungkidul yang akan menjadi suksesor dari Bupati Badingah ini. Para tokoh-tokoh ini mulai gencar melakukan gerakan-gerakan pendekatan kepada masyarakat. Tak hanya itu, para kandidat juga terus melakukan komunikasi politik yang juga mulai dijalin.
Salah satu tokoh yang santer terdengar bakal maju dalam bursa Pilkada Gunungkidul, Kolonel Tugiman pun nampaknya mulai mengiyakan keinginannya untuk maju menjadi salah satu kandidat. Meski begitu, dirinya tetap menolak setiap kegiatannya bersama masyarakat ini dianggap sebagai ajang kampanye dini.
“Bukan kampanye ini, hanya ajang silaturahmi dengan masyarakat. Karena saya sendiri sudah lama meninggalkan Gunungkidul untuk dinas sebagai anggota TNI,” kata Tugiman ketika dihubungi pidjar-com-525357.hostingersite.com, Rabu (07/08/2019).
Tak dipungkiri pula bahwa di setiap kegiatan yang dilakukan, ia selalu mendapat dorongan dari masyarakat untuk ikut dalam Pilkada mendatang. Namun begitu, menurutnya hal itu masih terlalu dini untuk dibicarakan, dan ia pun masih merahasiakan langkah ke depannya.
“Masyarakat memberikan dukungan itu wajar, tentunya menjadi spirit dorongan bagi saya, tapi untuk bicara itu (Pilkada) masih jauh, biar masyarakat yang memilih, masyarakat yang menentukan,” terang dia.







Disinggung mengenai kesiapannya, Tugiman tidak memungkiri bahwa hal itu sudah tertanam di jiwanya. Terlebih background dirinya sebagai anggota militer membuatnya untuk selalu siap di setiap waktu.
“Kalau soal siap dan tidak itu prajurit gak ada yang tidak siap,” ucap pria yang memulai karir dari bintara itu.
Ia mengaku saat ini belum ada komunikasi secara resmi yang dilakukan baik dengan partai politik maupun kandidat lain. Akan tetapi, sebagai warga Gunungkidul, dirinya mengakui bahwa ada komunikasi yang dijalin dengan beberapa tokoh terkait dengan kemajuan Gunungkidul.
“Dua tahun lalu, saya bertemu pak Immawan, ngobrol ke sana kemari tentang Gunungkidul. Kalau komunikasi resmi terkait Pilkada ya gak ada lah, wong masih jauh kok,” kata dia.
Tugiman menambahkan, pada setiap komunikasi yang ia jalin, tentunya mendapatkan masukan-masukan dari berbagai pihak. Belum lama ini, dirinya juga berkunjung ke wilayah Karangmojo dan melihat potensi pertanian yang dimiliki cukup besar.
“Memajukan Gunungkidul lewat pertanian itu sangat potensial sekali. Tinggal bagaimana kita mengatasi masalah yang rutin ada, yakni masalah air ini agar ketemu solusinya,” terang Tugiman.
Kerap kali dirinya melakukan komunikasi dengan beberapa ahli, yang mengatakan bahwa Gunungkidul memiliki sumber air bawah tanah yang cukup melimpah. Sehingga perlu adanya penanganan khusus untuk mengangkat air dari sumbernya.
“Menggandeng pihak ketiga dalam hal ini peneliti sangat penting dan mendesak untuk dilakukan. Sehingga kita bisa melihat dan mengetahui langkah apa yang harus kita ambil,” urainya.
Harapannya, setelah ada solusi tersebut, tanah-tanah di Gunungkidul menjadi lahan yang subur, ijo royo-royo dan mampu menyejahterakan masyarakat tanpa harus tergantung musim. Maksud Tugiman sendiri, lahan pertanian bisa diolah setiap saat jika kebutuhan air dapat tercukupi.
“Misal musim penghujan palawija, kemudian saat musim kemarau bisa diolah dengan menanam sayuran misalnya. Jadi masyarakat bisa mengandalkan pertanian sebagai penghasilan tidak hanya sebagai sarana mencukupi kebutuhan saja,” ungkap dia.
Namun begitu, langkah tersebut baru akan dilakukan usai kebutuhan air untuk konsumsi masyarakat dapat terpenuhi. Selain pengangkatan air dari sumbernya, pengolahan air laut menjadi air tawar menjadi salah satu solusi yang tidak mustahil untuk dilakukan.
“Saat ini ada teknologi, bagaimana kita memanfaatkan teknologi ini bukan saja untuk mengatasi permasalahan sesaat tetapi juga jangka panjang,” pungkas Tugiman.