Sosial
Malangnya Nasib Ara Anisa, Bayi Usia Tiga Bulan Idap Jantung Bocor dan Kelainan Sejak Lahir
Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kisah hidup Ara Anisa, bayi dari keluarga miskin ini cukup memilukan sejak lahir. Di usianya yang baru menginjak 3 bulan didiagnosa mengalami jantung bocor hingga harus rutin mendapat pengobatan medis. Tentu saja, dengan latar belakang keluarga yang miskin ini cukup berat untuk menanggung apa yang dialami.
Tidak hanya itu saja, anak dari pasangan Sumaryono dan Fitriana Kusuma ini mengalami bibir sumbing, masalah pada syaraf kepala, dan kelainan tulang leher. Kemalangan ini semakin menyedihkan apabila serentetan penyakit bawaan sejak lahir yang dialami Ara dibawa hingga usianya dewasa.
“Berbagai penyakit yang diderita anak saya sudah sejak dia lahir. Kecuali jantung bocor, baru beberapa hari ini diketahui,” cerita Fitriana Kusuma di rumahnya, Selasa (20/03/2018).
Kebocoran jantung Ara diketahui ketika tubuhnya tidak berkembang seperti biasa. Selain itu, ketika menangis, wajahnya berwarna kebiruan. Lantaran panik, lantas orangtua membawa Ara ke RS Bhayangkara Yogyakarta untuk dilakukan pemeriksaan. Disanalah diketahui bahwa ternyata Ara mengidap penyakit jantung bocor hingga harus dirujuk ke RS Sardjito.
“Saat diperiksa ada kebocoran di katupnya. Nanti usia 6 tahun anak saya harus dioperasi. Sementara ini baru berobat jalan agar Ara bisa bertahan,” cerita ibunya getir.
Sehari-harinya, bayi mungil kelahiran 5 Oktober 2017 ini lebih banyak tidur diatas kasur yang sederhana. Sesekali ia menangis akibat merasakan penyakit yang dideritanya. Berbagai penyakit serius yang dialami memang cukup berat untuk ditanggung oleh seorang bayi di usianya yang masih sangat rentan.
Sejak lahir, Ara sudah beberapa kali dirawat di berbagai rumah sakit. Apalagi ditambah dengan penyakit jantung bocornya, pikiran Sumaryono dan Fitria semakin galau. Mereka mulai kesulitan dana untuk membawa anaknya berobat. Meskipun pengobatan ditanggung oleh pemerintah, namun tetap saja ia harus mengeluarkan biaya untuk transportasi dari rumahnya ke Rumah Sakit.
Pekerjaan Sumaryono yang hanya sebagai buruh harian dan petani diakui cukup berat untuk menanggung biaya perekonomian keluarga dan perjalanan kontrol. Di rumah sederhana yang bersebelahan langsung dengan kandang sapi ini lah menjadi tempat tinggal bayi malang dan keluarga.
“Suami saya hanya buruh harian dan petani. Pengobatan Ara gratis, tapi untuk biaya hidup sehari-hari cukup berat ditambah biaya transportasi untuk pengobatan,” tutur Fitria.
Keluarga berharap Ara bisa sembuh dan tumbuh normal seperti bayi kebanyakan. Orangtua tentu menginginkan melihat anak perempuannya tumbuh menjadi gadis cantik yang diidamkan banyak orang. Berbagai usaha dan doa diharapkan dapat membuahkan hasil yang bahagia.
“Semoga Ara bisa segera sembuh dan tumbuh menjadi anak perempuan kami yang cantik,” ucapnya dengan tulus.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya