Pemerintahan
Mega Proyek Penyedotan Sumber Air Besar-Besaran, SPAM IKK Tanjungsari Digelontor Anggaran Puluhan Miliar






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kabupaten Gunungkidul sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Hanya saja dalam pemanfaatan air ini dan pengelolaannya masih belum maksimal, sehingga dalam keterjangkuan dan kuantitas masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, pemerintah kabupaten bersama dengan pemerintah pusat akan merealisasikan pembangunan Saluran Penyedia Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) di wilayah Tanjungsari yang mana akan memenuhi kebutuhan air di wilayah terdekat.
Rencananya program ini akan direalisasikan mulai akhir tahun mendatang dan menyedot anggaran hingga puluhan miliar rupiah. Rabu (19/05/2021) kemarin, tim dari Bappeda, Kundha Niti Mandala dan Tata Sasana, serta dari OPD terkait melakukan survei di lahan yang akan dibangun SPAM IKK dan perangkat penunjang lainnya.
Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Gunungkidul, Nurudin Araniri mengungkapkan, SPAM IKK Tanjungsari ini akan mengambil air dari sungai bawah tanah Baron. Kemudian akan ditarik menggunakan pipa ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berada di bawah mercusuar pantai Baron.
“Di IPA ini akan air sungai bawah tanah tersebut akan diolah sesuai dengan kualitas konsumsi. Kemudian kita alirkan ke boster di Pantai Sundak,” kata Nurudin Araniri, Kamis (20/05/2021).
Kemudian dari situ akan kembali ditarik kealat yang dipasang di sekirar SMK Tepus. Dari situ air baru bisa menjangkau wilayah Tanjungsari dan sebagian wilayah Tepus. Berkaitan dengan debit air, dengan metode dan teknologi yang digunakan ini debit airnya 50 liter perdetik. Kedepan baru akan ditingkatkan menjadi 100 liter perdetik.







“Jadi nanti untuk penyediaan air bisa 24 jam. Selama ini masyarakat pesisir selatan selalu mengeluhkan jangkuan dan kuantitas air di sana, ini sebagai bentuk pelayanan kita,” imbuhnya.
Disinggung mengenai anggaran, untuk SPAM IKK menyedot anggaran hingga 60 miliar rupiah. Dana tersebut berasal dari APBN, sementara pemerintah kabupaten menyediakan lahan untuk perpipaan dan lainnya.
“Kalau yang kabupaten kita anggarkan di APBD Perubahan 2021. Nah baru dari Balai akan melakukan lelang yang dipercepat, kemudian awal 2022 baru eksekusi,” jelas Nurudin.
Permasalahan air menurutnya sangat krusial. Terlebih di musim kemarau, masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Langkah ini diambil untuk penuntasan permasalahan yang setiap tahunnya berulang. Disisi lain, ini juga upaya pemerintah untuk menggali potensi sumber daya alam yang dimiliki yakni air yang cukup melimpah.
“Fokus dulu di kawasan selatan karena ini kan selain menunjang masyarakat juga untuk kepentingan investasi, perhotelan, dan pariwisata,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks