Sosial
Melejit Sejak Sebelum Hari Raya, Harga Daging Ayam Potong Masih Tak Kunjung Turun Pasca Hari H




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pasca naik pada saat perayaan hari raya Idul Fitri, harga kebutuhan pokok masih belum juga turun. Sejumlah komoditi terutama bahan makanan masih dijual dengan harga tinggi di pasaran. Hingga saat ini, masih belum ada tanda-tanda harga barang kebutuhan pokok tersebut akan berangsur menurun.
Salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Argosari Wonosari, Warsiyanti mengungkapkan, harga daging ayam saat ini telah menyentuh angka Rp45.000 per kilogram. Harga ini naik cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga di hari biasa yang hanya mencapai Rp33.000 per kilogram.
“Harga daging ayam mengalami kenaikan drastis sejak H-7, terus naik dan setelah hari raya masih belum turun,” kata Warsiyanti, Senin (18/06/2018) siang.
Ia mengatakan kenaikan harga tersebut dinilai karena permintaan masyarakat pada komoditas tersebut sangat tinggi saat lebaran, sementara stok daging ayam sangat terbatas.
Meski harga cukup tinggi, namun hal ini tak berpengaruh terhadap permintaan dari masyarakat. Hingga saat ini, permintaan masyarakat terhadap daging ayam potong masih sangat tinggi. Penjualan per hari mengalami kenaikan hingga 2 sampai tiga kali lipat.




“Dalam sehari, saya bisa menjual hingga 2 kuintal,” bebernya.
Selain daging ayam, kenaikan juga terjadi pada komoditi cabai. Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Argosari, Budi mengungkapkan, kenaikan yang terjadi memang tidak terlalu tinggi. Harga semua jenis cabai hanya naik berkisar Rp3000 hingga Rp5000 per kilogram.
Untuk cabai merah keriting dijual seharga Rp40.000/kg, hijau keriting Rp30.000/kg, lalu cabai rawit merah Rp45.000/kg dan rawit hijau Rp30.000/kg.
Ia mengatakan kenaikan tersebut dikarenakan para petani saat ini belum memasuki masa panen cabai sementara permintaan cukup tinggi.
“Pasokan minim sedangkan permintaan tinggi, otomatis harga naik,” jelasnya.
Berbeda dengan harga daging ayam dan cabai yang cenderung naik. Harga telur ayam dan beras dinilai murah. Salah satu pedagang di Pasar Argosari, Wonosari, Tari mengatakan sudah beberapa hari ini harga telur dan beras cenderung murah.
“Telur malah murah jika lebaran seperti ini sekitar Rp20.000/kg-Rp22.000/kg nya, tetapi ya penjualan sama saja tidak naik banyak. Beras juga masih normal harganya tidak naik, beras ada yang paling murah Rp9.000/kg, paling mahal Rp12.000/kg,” katanya.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial1 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi