fbpx
Connect with us

Sosial

Wisatawan ke Arah Pantai Selatan Membludak, Polisi Mulai Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar.com)–Kawasan Pantai Selatan masih menjadi primadona bagi para wisatawan maupun pemudik untuk menghabiskan masa liburan lebaran, Pada H+2 lebaran 2018 ini, mulai terjadi peningkatan jumlah pengunjung secara signifikan di obyek wisata unggulan di Gunungkidul tersebut. Akibatnya, arus kendaraan wisatawan mengular baik di jalur wisata maupun di Jalan Wonosari-Jogja. Sejak Minggu (17/06/2018) pagi tadi, kemacetan terjadi di sejumlah titik di Jalan WOnosari-Jogja serta Jalan Wonosari-Baron.

Guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas yang terjadi, Satlantas Polres Gunungkidul mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas di jalur-jalur tersebut.

Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP Mega Tetuko menyampaikan, meski ada peningkatan pengguna jalan menuju pantai, namun untuk saat ini kondisi jalur masih tergolong ramai lancar. Dari laporan yang dia terima, sejumlah kawasan kantong parkir di kawasan pantai seperti di Pantai Baron, dan Pantai Slili masih bisa menampung kendaraan wisatawan. Meski demikian, hingga siang hari tadi kendaraan terus berdatangan, pihaknya mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa penerapan satu jalur di Jalan Utama Pantai Baron.

Berita Lainnya  Genjot Literasi, Upaya Kelompok Tani Ini Tarik Minat Generasi Muda

“Kita berlakukan sementara untuk kendaraan besar seperti bus karena memang kondisi jalan yang sempit,” papar Mega, Minggu siang.

Untuk di jalur pantai, pihaknya juga memberikan himbauan kepada para wisatawan untuk berbelok ke arah timur saja. Nantinya kendaraan besar di kawasan Pantai Kukup diarahkan untuk keluar melalui Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS). Sementara untuk bus-bus dari arah Yogyakarta yang hendak masuk ke kawasan pantai diarahkan masuk melalui JJLS pula.

“Kita terapkan satu jalur juga di kawasan pantai, nanti kendaraan wisatawan bisa keluar di Simpang Tiga Tepus atau Pantai Pulang Syawal,” imbuh dia.

Sementara itu, salah seorang pemudik, Sujono warga asal Playen yang tinggal di Bekasi mengaku memang sudah merencanakan untuk berwisata di kawasan pantai bersama keluarganya. Ia tak masalah jika harus bermacet-macetan ria selama berwisata tersebut. Hal ini lantaran memang di masa liburan lebaran ini, ia sudah mengetahui bahwa wisatawan akan membludak.

Berita Lainnya  Antisipasi Anthraks, Dinas Batasi Lalu Lintas Ternak di Bagian Timur dan Utara

“Mumpung pas mudik, pingin ngajak keluarga besar ke pantai,” ucapnya.

Libur Lebaran, Pendapatan Retribusi Ditargetkan Tembus 2,6 Miliar

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar), Gunungkidul, Hary Sukmono menargetkan libur lebaran kali ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Gunungkidul bisa mencapai 300 ribu wisatawan. Dengan jumlah kunjungan ini, pihaknya memperkirakan bisa meraup target PAD retribusi sebesar 2,6 miliar. Dengan perkembangan sementara ini serta cuaca yang bagus, Hary optimis target ini bisa tercapai.

Kita perkirakan naik 100% dari kunjungan pada hari libur biasa,” beber Hary.

Menurutnya wisata pantai masih menjadi favorit para wisatawan. Sekitar 80% pengunjung yang datang ke Gunungkidul pergi ke pantai. Selain pantai obyek wisata minat khusus seperti Gua Pindul dan Gunung Api Purba Nglanggeran juga menjadi daya tarik wisatawan.

Berita Lainnya  Harlah NU ke-95, Pegang Teguh Kebersamaan dan Jadi Penyangga Kebhinekaan

"Saat ini banyak bermunculan wisata selfie juga, sehingga wisatawan banyak pilihan. Akan tetapi kami perkirakan masih berada di wilayah pantai," sambungnya.

Dijelaskannya, pada hari H dan H+1, kunjungan wisatawan yang masuk ke wilayah dengan retribusi sudah mencapai puluhan ribu penggunjung. Diperkirakan jumlahnya pun akan terus bertambah hingga akhir libur panjang pada 24 Juni mendatang.

"Hari H kemarin ada 6.526 pengunjung ,sedangkan H+1 sebanyak 39.011 pengunjung," terang dia.

Selama musim libur lebaran sendiri pihaknya memastikan tidak adanya kenaikan harga tiket retribusi masuk kawasan wisata. Pihaknya berharap tidak ada oknum yang bermain nakal dan menggunakan kesempatan ini untuk memperkaya diri sendiri.

"Kita sudah berkoordinasi dengan petugas yang berjaga dari Dinas kami sendiri dan pihak desa yang ikut mengelola retribusi malam. Kami sepakat untuk menjaga citra baik di mata wisatawan," lanjutnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler