Connect with us

Budaya

Menelisik Bangunan Rumah Tradisional Tertua di Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Berbicara mengenai rumah tradisional di tanah Jawa, Kabupaten Gunungkidul bisa dibilang gudangnya. Terutama rumah berbentuk joglo yang dari tahun ke tahun tak pernah tergilas peradaban. Bentuknya yang didominasi dengan kayu termasuk penyangga atau akrab disebut soko atau slop tiang penyangga menjadikan rumah joglo kian moncer dari tahun ke tahun.

Di Kabupaten Gunungkidul sendiri, salah satu rumah joglo tertua yang telah mendapat penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2011 lalu adalah rumah Mujono warga Padukuhan Gebang (16/04), Kalurahan Ngloro Saptosari.

Saat dikunjungi pidjar-com-525357.hostingersite.com, putri Mujono, Nur Isti (29) mengatakan, rumahnya yang kini ia singgahi berukuran 29×12 meter persegi. Rumah yang diwariskan dari leluhurnya tersebut merupakan gabungan dari lima rumah dengan bentuk dan fungsi berbeda.

Berita Lainnya  Jadi Ikon Gunungkidul, Pengerjaan Patung Penari Tayub Masuk Tahap Finishing

“Paling belakang bentuknya limasan, yang tengah juga limasan dan bagian depan joglo. Sisi kiri ada dua rumah berbentuk kampung yang masing-masing berfungsi untuk dapur dan tempat makan,” kata Nur, Sabtu (24/10/2020).

Rumah yang berdiri di atas tanah berukuran 1.191 meter persegi tersebut menghadap ke selatan. Dua kampung dapur dan ruang makan tersebut dikatakan Nur belum lama dibangun.

“Kalau cerita bapak, rumah paling belakang bentuknya limasan warisan dari Mbah Canggah sekitar tahun 1930,” ujarnya.

Jika ditelisik, Mbah Canggah atau Mbah Buyut Nur, bernama Karyo Seiko mendirikan rumah limasan tahun 1930. Baru kemudian diberikan kepada eyang Nur yang bernama Marto Wiyono pada tahun 1952. Masuk tahun 1980, rumah ini diberikan kepada ayah Nur, Supardi Wiyono.

Berita Lainnya  Syukuri Panen Melimpah dan Mohon Keselamatan, Nelayan Baron Larung Gunungan dan Kepala Kerbau

“Rumah ini sudah turun temurun tiga generasi,” kata paparnya.

Dikatakan Nur, rumah limasan paling belakang memiliki tiang penyangga dengan diameter 14 centimeter. Rumah limasan tersebut berukuran 18×12 meter persegi dengan tiang setinggi 3,10 meter dan sekelilingnya berdinding kayu atau sering disebut gebyok.

“Di bagian belakang ini berfungsi tempat tidur ayah saya Mujono. Di dalamnya kamar ada Gladak atau kotak berukuran 1,5 x2,5×1,25 meter yang berfungsi sebagai tempat menyimpan gabah hasil panen,” papar dia.

Sedangkan rumah paling depan berbentuk Joglo Tumpang 5 dan merupakan warisan yang sama dengan rumah paling belakang. Ukuran soko tiangnya adalah 15 cm, luas 12 x 9 meter persegi dan tinggi 3,5 meter.

Berita Lainnya  Geliat Industri Batik Kapanewon Pinggiran, Serap Hingga Ratusan Tenaga Kerja

“Sebetulnya tidak ada ritual khusus untuk merawat rumah ini, kami hanya rajin membersihkannya jadi awet tidak dirapuhkan rayap,” ucap dia.

Keluarga ini, tiap kali hendak memnerdihkan dinding menggunakan ramuan khusus berupa cengkeh dicampur dengan tembakau. Baru kemduain direndam dalam air bersama batang pisang tiga malam.

“Ramuan kemudian diusapkan kedidinding, gasilnya selain awet dan bersih, dinding kayu yang sudah diusap rendaman tersebut menjadi semakin bersinar,” tutup Nur.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler