fbpx
Connect with us

Sosial

Menelisik Peluang Budidaya Bonsai Santigi di Masa Pandemi

Diterbitkan

pada

BDG

Tepus,(pidjar.com)–Tanaman hias belakangan ini banyak diminati oleh masyarakat umum dan kalangan tertentu. Sama seperti dengan pohon santigi yang kemudian diubah bentuk menjadi bonsai, selama masa pandemi tanaman tersebut juga banyak diminati oleh pecinta tanaman hias.

Seperti yang diungkapkan oleh Wahyu Iskandar warga Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Tepus. Sejak pandemi berlangsung banyak orang hanya beraktivitas di rumah saja, hal ini menimbulkan kebosanan tersendiri. Tak jarang mereka memanfaatkan waktu yang luang itu untuk mengurus tanaman.

Berbagai jenis tanaman hias dicari oleh para pecinta tanaman tersebut, salah satunya yaitu bonsai santigi yang memiliki keunikan tersendiri. Seperti daunnya yang kecil, sehingga ketika terkena angin akan menghasilkan gerakan yang bagus. Proses pengerjaan pohon ini menjadi sebuah bonsai yang apik relatif lebih singkat jika dibandingkan bonsai lainnya.

Berita Lainnya  Antisipasi Pohon Tumbang Saat Hujan, Warga dan Pemerintah Tebangi Pohon yang Dianggap Membahayakan

Banyak dicari memang untuk jenis ini. Saya jual bibit dari harga 50 ribu, kalau untuk yang sudah jadi tentu harganya sampai piluhan juta karena ini kan juga seni,” kata Wahyu Iskandar.

Merawat bonsai santigi menurutnya tidaklah susah. Hanya saja membutuhkan waktu khusus yang sekiranya longgar, untuk.mengecek detail satu persatu cabang dan daun. Kemudian rutin disiram saat pagi hari, tumbuhan lain yang tumbuh di sekitar pot harus dibersihkan agar tidak menghambat pertumbuhannya.

Perawatan bonsai ini butuh ketelitian dan keuletan, harus sabar juga,” sambung dia.

Pria tersebut telah menggeluti seni bonsai sejak puluhan tahun silam. Ratusan bonsai sudah ia buat dan laku dipasaran. Di pekarangan rumahnya saja sekarang ada ratusan tanaman bonsai berbagai ukuran mulai dari bibit pohon hingga pohon bonsai yang dirawatnya selama puluhan tahun.

Berita Lainnya  Hamili Pelajar, Pria Beristri Dilaporkan Polisi

Selama ini, pecinta bonsai yang mencari karyanya tidak hanya berasal dari Gunungkidul saja melainkan dari luar Jawa. Beberapa di antaranya dari Palembang dan daerah lainnya.

Saking banyaknya peminat saat kondisi pandemi ini perlahan harganya mulai naik,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler