Connect with us

Sosial

Menginap di Rumah Ini, Jenderal Sudirman Sempat Minta Kamar Dengan Banyak Pintu

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kabupaten Gunungkidul memiliki beragam peninggalan bersejarah dari mulai dari jaman purbakala hingga zaman perjuangan. Sebagai bentuk kepedulian, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mulai melakukan upaya untuk melidungi dan melestarikan aset maupun bangunan-bangunan kuno peninggalan tersebut. Salah satunya adalah rumah tradisional yang menjadi tempat singgah Panglima Besar Jendral Sudirman saat bergerilya melawan penjajah. Rumah bersejarah ini sendiri beralamatkan di Padukuhan Playen 1, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen.

Rumah kuno ini berbentuk limasan ini sampai sekarang memang masih sangat terawat dengan baik. Tak hanya bangunan, namun juga sejumlah perabotan termasuk meja, kursi, hingga tempat makan dan minum serta tempat tidur yang digunakan Panglima Besar Jendral Sudirman ketika singgah juga masih dirawat.

Rumah tersebut dulunya merupakan milik Alm. Sastro Pratomo atau Kyai Mataram. Saat ini telah diwariskan kepada anak perempuannya yang bernama Sri Subening Sayekti. Adapun rumah ini kini ditempati oleh Sri Subening bersama sang suami Andang Suhartanto. Bangunan kuno tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang menggambarkan dan memiliki filosofi Jawa yang sangat kuat.

Berita Lainnya  Potensi Kakao Melimpah, Kelompok Desa Prima Putat Kembangkan Olahan Dodol Cokelat

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Andang Suhartanto menceritakan bagaimana awal mula rumah tersebut dapat menjadi rumah singgah Jendral Sudirman. Kala itu, rombongan Jenderal Sudirman bersama pasukannya tengah menempuh perjalanan dari Paliyan Tengah, tepatnya di Padukuhan Karangduwet dan kemudian singgah di rumah Sastro Pratomo.

“Dulunya morosepuh saya ini bisa dikatakan penasehat spiritual Hamangkubuwana IX, sehingga waktu itu HB IX mengharuskan Jendral Sudirman untuk singgah di rumah ini,” kata Andang, Rabu (25/05/2022).

Selanjutnya, tak hanya sekedar singgah, Jenderal Sudirman bahkan berkenan untuk menginap. Menurut Andang, sang jenderal besar sendiri memang hanya semalam di rumah tersebut.

“Jendral Sudirman dulu menghendaki tempat atau kamar yang banyak pintunya, itu salah satu taktik perang. Di mana jika ada serangan dadakan, beliau dapat melarikan diri lewat mana saja, dan kebetulan di sini ada ruangan yang sesuai dengan kriteria beliau,” jelasnya.

Sejumlah aktifitas sendiri sempat dilakukan oleh Jenderal Sudirman selama menginap di rumah Sastro. Oleh sang mertua, perabotan-perabotan yang sempat dipakai oleh Jenderal Sudirman sendiri tetap disimpan dan dirawat.

Berita Lainnya  Jadi Daerah Ramah Terhadap Anak, Gunungkidul Dapat Penghargaan Level Nasional

Seperti misalnya, pada bagian kamar terdapat sebuah tempat tidur terbuat dari kayu. Di mana dipan tersebut sempat digunakan untuk istirahat Jenderal Sudirman selama 1 malam. Diceritakannya, dulunya pada tempat tidur tersebut terpasang klambu. Namun karena waktu itu sang jenderal dalam kondisi sakit, kelambu tersebut lantas diminta dan dibawa melanjutkan perjalanan sebagai selimut.

“Perabotan yang digunakan pak Dirman saat menginap di sini ada 4 buah kursi sedan, 1 meja, 1 set tempat tidur dan peralatan dapur, tempat yang digunakan untuk rapat saat itu juga tidak kami ubah sama sekali,” ucap dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya, Kundha Kabudayan Gunungkidul, Agus Budi menuturkan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus menggali potensi bersejarah yang ada di bumi handayani. Mulai dari bangunan bersejarah, benda bersejarah saat ini dikaji untuk ditetapkan sebagai cagar budaya.

Berita Lainnya  Jelang Penghabisan Anggaran Dropping Air di Saat Kemarau Masih Melanda

“Sejak tahun 2016 lalu sudah ada ratusan benda dan rumah bersejarah yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Tahun ini kami akan melakukan kajian di sekitar 20 titik baik benda dan bangunan yang memiliki nilai sejarah tersendiri,” papar Agus Budi.

“Ini sebagai upaya pelestarian dari pemerintah juga bisa menambah ragam wisata di Gunungkidul,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler