Info Ringan
Menikmati Karangan Ager, Makanan Rumput Laut Yang Hanya Tumbuh di Musim Kemarau




Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kabupaten Gunungkidul mempunyai kekayaan hasil laut yang melimpah. Selain ikan dan beberapa jenis hewan laut, pada setiap musim kemarau tiba, rumput laut atau yang biasa disebut karangan turut menjadi salah satu bahan olahan kuliner yang memiliki cita rasa khas.
Karangan sendiri memang hanya tumbuh di saat musim kemarau tiba. Biasanya, tumbuhan laut tersebut banyak diburu oleh masyarakat ketika kondisi air sedang surut.
Hampir di seluruh pantai yang memiliki hamparan batu karang ini ddatangi oleh sejumlah orang. Namun saat ini jika menginginkan karangan penikmat tidak harus mencari sendiri ke kawasan pantai.
Sebab, setiap pagi hari utamanya di wilayah selatan seperti Saptosari, Paliyan dan Tanjungsari, banyak beredar penjual karangan. Dengan harga cukup murah yakni pada kisaran Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu per plastiknya, peminat sudah dapat mencicipi keunikan rasa dari karangan.
Berbicara mengenai olahan, di tangan salah satu warga Padukuhan Sumber, Desa Planjan, Kecamatan Saptosari, Jumbat, karangan jenis ager ini diolah menjadi hidangan yang nikmat. Karangan ini akan semakin nikmat jika dimasak dengan pelas kelapa. Pertamanya, karangan harus dicuci bersih terlebih dahulu, kemudian dikukus sampai beberapa saat agar warnanya menjadi kehijauan.




“Jangan terlalu matang biar teksturnya masih terasa,” kata Jumbat, Sabtu (14/09/2019).
Bersamaan dengan pengukusan itu, turut pula disiapkan parutan kelapa yang belum begitu tua, bawang merah, cabai, bawang putih, gula dan beberapa bumbu dapur lainnya. Parutan kelapa itu kemudian diaduk dengan campuran bumbu yang telah dihaluskan.
“Setelah itu, dikukus sekitar 15 menit. Sampai nanti warnanya agak kecoklatan, tidak usah pakai garam, karena karangan sudah asin,” ujar dia.
Setelah masak, kukusan karangan dan bumbu pelas itu kemudian dicampur sesuai selera. Akan lebih nikmat jika disajikan bersama ikan laut dengan nasi tiwul.
“Rasanya karangan ager ini gurih, ada sedikit asin, amis. Tapi sangat enak sekali. Rasanya khas,” ujar dia.
Ia menambahkan, bagi yang ingin mencoba mengolah karangan disarankan untuk mencari karangan ager. Menurutnya, karangan ager memiliki rasa paling nikmat dan teksturnyan tidak begitu keras.
“Karangan ager ini letaknya paling jauh dari pantai jadi bersih. Teksturnya gimana ya.. kruss kruss gitu kalau dikunyah,” pungkas dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga
-
Sosial5 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Belasan Wisatawan dari Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini