Connect with us

Sosial

Menikmati Ngabuburit Sembari Menonton Reog Ponorogo di Pasar Argo Wijil

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana ngabuburit di Pasar Argowijil, Padukuhan Gari, Desa Gari, Kecamatan Wonosari pada Sabtu (02/06/2018) sore tadi nampak lebih semarak. Penampilan seniman reog dari Reog Ponorogo Suryo Mataram mampu memukau ratusan masyarakat baik yang merupakan warga setempat maupun pecinta reog dari Gunungkidul maupun luar Gunungkidul yang hadir di Pasar Argo Wijil sore itu. Lapar dan dahaga yang seharian ditahan oleh masyarakat tak terasa dengan penampilan seniman-seniman reog Gunungkidul itu hingga menjelang Maghrib tiba.

Alhasil dengan adanya pagelaran reog ini, Pasar Argo Wijil yang memang selalu ramai ketika sore hari semakin padat pengunjung. Pasar kuliner tradisional ini sendiri memang pada bulan Ramadhan ini khusus buka setiap hari di sore hari untuk memberikan suguhan menu pilihan berbuka puasa.

Pantauan pidjar-com-525357.hostingersite.com, di pasar tersebut sudah ramai sejak sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Ditabuhnya suara gamelan, serta tiupan terompet oleh wiyaga reog membuat penonton semakin menyemut. Satu persatu warga yang datang pun perlahan berjalan ke arah selatan untuk menuju sumber suara usai berbelanja menu buka puasa. Mereka rela berdesak-desakan di halaman pasar yang tak terlalu luas tersebut.

Berita Lainnya  Dampak Corona, Panitia Reuni Akbar SMP Kanisius Wonosari Batalkan Sejumlah Acara

Di lokasi tersebut, puluhan remaja memberikan suguhan tarian khas ponorogo. Kemasan tarian yang khas dengan lekukan gerakan serta teknik akrobatik membuat penampilan komunitas Reog Ponorogo Suryo Mataram yang memang telah malang melintang di berbagai ajang ini semakin menarik. Riuh tepuk tangan pun terdengar tak kala satu persatu penari melakukan atraksi salto maupun yang lainnya. Dengan gerakan manja serta genit, para penari pria dan wanita ini juga tak jarang pula mengajak masyarakat berinteraksi. Sehingga gelak tawa pun tak bisa ditahan.

Salah seorang anggota komunitas Reog Ponorogo, Tri Nugraha mengungkapkan bahwa latar belakang digelarnya acara ini adalah lantaran pihaknya ingin memberikan suasana buka puasa yang berbeda di kalangan masyarakat. Dengan adanya hiburan semacam ini, diharapkan masyarakat bisa lebih terhibur saat menunggu waktu berbuka puasa.

“Sengaja kita pilih waktunya di sore hari agar masyarakat bisa tak terasa dalam menunggu waktu berbuka puasa,” kata dia, Sabtu petang.

Berita Lainnya  Napi Asimilasi Kembali Berulah, Karutan Wonosari Siapkan Hukuman Lebih Berat

Ia menilai bahwa lokasi di Pasar Argowijil ini memang sangat tepat. Suasana tradisional dengan olahan makanan khas yang banyak tersaji dan dipadu pula dengan kesenian tradisional tentunya membuat masyarakat bisa makin merasakan sensasi yang berbeda.

“Sekalian juga memperkenalkan budaya dan kesenian tradisional kepada masyarakat,” beber dia.

Kepuasan menikmati ngabuburit di pasar Argo Wijil dengan suasana tradisional ini diungkapkan oleh salah seorang pengunjung asal Yogyakarta, Adhe Pratama. Dirinya memang sengaja berkunjung bersama beberapa orang rekannya untuk menikmati ngabuburit di Gunungkidul.

"Iya googling gitu, kemudian nemu di Pasar Argo Wijil ini ada kuliner khas makanya datang," kata Adhe.

Kebetulan, kedatangannya ini bersamaan dengan dihelatnya pentas Reog Ponorogo. Kebetulan yang menurutnya sangat menguntungkan lantaran sembari menunggu waktu berbuka, ia bisa menikmati kesenian tradisional.

Berita Lainnya  Capaian Vaksin Booster di Gunungkidul Rendah, Dinkes Sebut Masyarakat Sudah Jenuh

“Menunggu waktu berbuka makin tak terasa,” katanya.

Terpisah, salah seorang pedagang di Pasar Agro Wijil, Saminem mengatakan, memang pada bulan Ramadan ini pengunjung banyak yang datang pada sore hari. Namun dengan adanya pertunjukan semacam ini, jumlah pengunjung semakin bertambah.

“Saya berharap ke depan ada banyak acara-acara semacam ini agar Pasar Argowijil semakin ramai,” harap dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler