Info Ringan
Menikmati Olahan Daging Enthok di Tengah Sunyinya Hutan Rempak
Nglipar, (pidjar.com)–Syahdunya alam pedesaan ditambah dengan hembusan angin sepoi-sepoi memang menentramkan hati di kala musim panas seperti saat ini. Ditambah, saat perut mulai kosong di siang hari, tentu sajian penggugah selera sangat dibutuhkan. Terletak di kawasan Hutan Rempak yang terletak di Padukuhan Kedungkeris, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar, rumah makan Alam Rempak ini memang menawarkan makan siang di tengah hutan.
Pidjar.com pun penasaran ingin mencoba salah satu hidangan yang menjadi khas dari resto ini, ialah rica-rica enthok. Enthok sendiri merupakan unggas jenis bebek yang juga tak kalah enak. Persiapan dalam memasak rica enthok yang menjadi andalan resto ini. Sebelum mulai memasak, enthok dipotong kecil-kecil terlebih dahulu. Baru bumbu seperti daun jeruk, bawang merah, bawang putih, lengkuas, merica, cabai, garam, MSG dihaluskan.
Bumbu halus tersebut digongso terlebih dahulu. Baru saat aroma gongso harum, potongan enthok dimasukkan satu per satu. Kemudian ditambahkan air secukupnya, dan diungkep. Setelah setengah matang, baru dibubui kecap manis dan koreksi rasa.
Beberapa saat setelah menikmati keindahan alam Hutan Rempak yang memang cocok untuk berswafoto, olahan rica-rica entok pun datang. Tercium aroma rica-rica yang sangat khas dan nikmat membuat perut terus bergejolak agar segera melahapnya. Pedas legit gurih dan manis bercampur menjadi satu. Sungguh nikmat yang tiada tandingannya.
Rumah makan ini milik Edi Susilo. Ia sendiri bisa dikatakan cukup banting setir karena sebelumnya menjadi anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul periode 2014-2019.
“Ya memang setelah dinyatakan tidak terpilih lagi menjadi anggota legislatif saya banting setir membuat usaha rumah makan agar nantinya juga menambah PAD Kabupaten Gunungkidul dari sisi pajak restoran,” ujar Edi.
Ia mengatakan, rumah makannya ini baru saja dibuka pada 30 Agustus lalu. Dengan konsep menyatu dengan alam.
” Apa yang kami jual tergolong di bawah standar, seperti rica-rica enthok satu porsi hanya Rp. 20ribu saja,” ucapnya.
Rumah makan yang berada di lahan seluas 1.500 meter persegi ini buka dari pukul 07.00 hingga 21:00 WIB. Selain lokasinya yang strategis di jalur wisata sisi utara, tempat ini juga memiliki sejumlah lokasi foto yang cukup instagramable. Selain menjual makanan, Edi juga menjual sejumlah produk UMKM asli Kabupaten Gunungkidul sebagai cindera mata. Seperti kerajinan dari bambu.
” Terturama kalau malam hari, pencahayaannya pun kami usahakan menarik,” ucapnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini